Mohon tunggu...
Intan S Husna
Intan S Husna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Laut

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Dari Tanah Liat ke Atap Dunia

15 Desember 2024   21:34 Diperbarui: 15 Desember 2024   21:34 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Genteng yang dijual

Industri genteng merupakan salah satu sektor usaha yang strategis dalam mendukung pembangunan infrastruktur dan perekonomian lokal. Dengan meningkatnya kebutuhan akan perumahan dan bangunan, industri genteng mengalami pertumbuhan yang signifikan. Sentra industri genteng di Desa Sukorejo Kecamatan Gandusari merupakan salah satu pusat produksi genteng terbesar di Kabupaten Trenggalek, yang menyediakan kebutuhan genteng bagi masyarakat lokal dan nasional.

Mayoritas masyarakat di Desa Sukorejo membuka usaha industri genteng. Salah satu contohnya usaha Industri genteng yang dimiliki oleh Bapak Mugito yang telah berdiri sejak tahun 2005 dengan modal awal Rp 800.000. Industri ini telah berkembang selama 18 tahun dan menjadi salah satu penyedia genteng terkemuka di daerah setempat. Jenis genteng yang diproduksi ditempat Pak Mugito genteng gelombang.

Genteng terbuat dari tanah liat. Prosesnya cukup panjang mulai dari pengolahan bahan, pembentukan, pengeringan sampai pembakaran. Industri genteng Pak Mugito memproduksi 8 ribu unit genteng dalam waktu 1 bulan (belum termasuk pesananl, yang dijual dengan harga Rp 22.000 per biji.

Limbah dari genteng itu sendiri masih dapat diolah sehingga menghasilkan uang. Untuk limbah genteng yang masih mentah bisa diolah kembali dengan cara dihancurkan bersama tanah liat, sedangkan limbah yang sudah matang dijual namun dengan harga yang lebih murah (biasanya dibuat pondasi rumah).

Strategi pemasaran yang efektif dengan mengajak kolaborasi dengan pemborong bangunan, dan juga memanfaatkan media sosial. Industri genteng milik Pak Mugito ini sudah sampai ke luar jawa contohnya ke Bali.

Tantangan dalam pembuatan genteng untuk era sekarang adalah kurangnya minat pembeli karena sekarang masyarakat sudah beralih ke atap metal, atap polycarbonate, atap kaca, dan lain-lain. Namun, bagi costumer yang sudah tau kualitas genteng dari Pak Mugito mereka akan tetap pesan jika mereka membutuhkan. Mungkin tidak banyak orang yang tau tentang industri ini, tetapi cukup menjanjikan hasilnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun