Musik telah lama diakui sebagai salah satu bentuk seni yang memiliki kekuatan luar biasa dalam memengaruhi emosi dan suasana hati manusia. Khususnya di kalangan mahasiswa, stres dan tekanan akademis seringkali menjadi tantangan yang harus dihadapi setiap hari. Dalam situasi ini, musik telah terbukti menjadi alat yang efektif untuk meredakan stres dan meningkatkan fokus belajar. Penelitian telah menunjukkan bahwa mendengarkan musik dapat memberikan berbagai manfaat psikologis dan kognitif, yang sangat penting bagi mahasiswa yang seringkali berada di bawah tekanan tinggi.
Â
Musik memengaruhi otak dan tubuh manusia dengan cara yang unik. Ketika seseorang mendengarkan musik yang disukai, otak melepaskan dopamin, yaitu hormon kebahagiaan, yang dapat meningkatkan mood dan menciptakan perasaan nyaman. Musik juga memiliki pengaruh pada sistem saraf otonom, yang mengontrol fungsi-fungsi tubuh yang tidak disadari, seperti detak jantung dan tekanan darah. Musik yang menenangkan dapat membantu menurunkan detak jantung dan tekanan darah, yang pada akhirnya dapat mengurangi tingkat stres.
Â
Selain meredakan stres, musik juga memiliki potensi untuk meningkatkan fokus dan konsentrasi. Banyak mahasiswa mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi dalam lingkungan yang penuh gangguan, baik di perpustakaan, di asrama, atau di ruang kelas. Musik dapat membantu menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar dengan menghalangi kebisingan eksternal dan meningkatkan suasana hati. Musik instrumental, terutama yang memiliki irama pelan dan tidak memiliki lirik, sering direkomendasikan karena dapat membantu otak untuk tetap fokus tanpa terganggu oleh kata-kata.
Â
Tidak hanya itu, musik juga memiliki efek langsung pada korteks prefrontal, bagian otak yang bertanggung jawab untuk pemikiran, perencanaan, dan pengambilan keputusan. Musik dapat membantu merangsang bagian otak ini, meningkatkan kreativitas, dan kemampuan pemecahan masalah. Hal ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa dalam proses belajar dan menyelesaikan tugas-tugas akademis yang kompleks.
Â
Studi menunjukkan bahwa jenis musik tertentu dapat membantu meningkatkan fokus dan konsentrasi. Khususnya, musik klasik telah ditemukan memiliki kemampuan untuk meningkatkan kemampuan spasial dan kognitif seseorang. Namun, respon terhadap musik klasik dapat bervariasi di antara individu. Beberapa mahasiswa mungkin menemukan bahwa musik instrumental atau ambient lebih membantu dalam meningkatkan konsentrasi mereka.
Â
Manfaat musik dalam kehidupan mahasiswa tidak hanya terbatas pada saat belajar. Musik juga dapat digunakan sebagai alat untuk memulai dan mengakhiri hari dengan suasana hati yang positif. Mendengarkan musik yang menyenangkan di pagi hari dapat membantu mengatur suasana hati dan mempersiapkan diri untuk hari yang produktif. Di malam hari, musik yang menenangkan dapat membantu mengurangi stres dan mempersiapkan tubuh untuk tidur yang nyenyak, yang sangat penting untuk kesehatan mental dan fisik.
Â
Jika seorang mahasiswa tidak mengenal musik sama sekali, ada beberapa potensi dampak yang mungkin terjadi. Pertama, mereka mungkin mengalami kesulitan mengekspresikan dan mengelola emosi, karena musik sering menjadi saluran yang penting untuk hal tersebut. Selain itu, mereka mungkin merasa terisolasi atau kesulitan terlibat dalam percakapan dan aktivitas sosial yang berkaitan dengan musik, sehingga mengurangi pengalaman sosial mereka.Â
Tanpa pengetahuan tentang musik, mereka juga melewatkan manfaat-manfaat kognitif dan emosional yang ditawarkan oleh musik, seperti peningkatan mood dan konsentrasi. Selain itu, mereka mungkin kehilangan kesempatan untuk memahami dan menghargai berbagai jenis musik dari berbagai budaya, serta keindahan dan kompleksitasnya. Akhirnya, ketiadaan pengetahuan tentang musik juga dapat membatasi kemampuan mereka untuk berekspresi secara seni dan kreatif. Oleh karena itu, penting bagi setiap mahasiswa untuk mengenal dan mengapresiasi musik sebagai bagian integral dari kehidupan mereka.
Â
Secara keseluruhan, musik memiliki potensi besar untuk meredakan stres dan meningkatkan fokus belajar di kalangan mahasiswa. Dengan pemahaman yang baik tentang bagaimana musik mempengaruhi otak dan tubuh, serta penerapan musik secara strategis dalam rutinitas belajar, mahasiswa dapat memanfaatkan kekuatan musik untuk mencapai keseimbangan yang lebih baik antara akademis dan kesehatan mental. Musik bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga merupakan alat yang efektif untuk mencapai kehidupan yang lebih sehat dan produktif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H