Aku memang penasaran, tetapi ternyata mereka lebih penasaran sampai-sampai mereka menawarkan jasa untuk membukakan pengumuman untukku. Hahaha, aku jadi geli sendiri. Yang menjalani SBMPTN siapa, yang penasaran dengan hasil siapa.
Aku mengiyakan penawaran mereka. Tanpa ragu aku memberikan nomor pesertaku beserta tanggal kelahiranku sebagai syarat untuk membuka hasil yang diharapkan baik. Beberapa menit kemudian, kronologi facebook-ku ramai oleh ucapan selamat atas keberhasilanku.
Sial, seorang teman membagikan hasil ujianku di media sosial sefulgar facebook. Aku jadi malu. Aku takut tinggi hati. Tetapi aku tidak marah. Aku berikan kesempatan kepada orang lain untuk mendoakan kebaikan atas kelulusanku dalam ujian SBMPTN sebulan silam melalui kolom komentar. Hehehe..
"Selamat atas keberhasilan Anda! Anda dinyatakan lulus pada SBMPTN 2015 pada program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Jenderal Soedirman."
Aku langsung percaya pada berita itu lantaran ada tiga sumber yang meyakinkanku. Aku spontan mengambil ancang-ancang untuk bersujud syukur. Dengan gerakan maraton, aku menghubungi umi untuk menyampaikan berita baik ini.
"Pelanggaran janji Intan kepada umi akan sikap ketidaktakutan Intan berbuah manis. Intan diterima di Unsoed. Kota Purwokerto menjadi jalan yang Allah tunjukan untuk Intan tapaki dalam melanjutkan studi. Dan Intan tentu bisa sering-sering mengunjungi umi manakala umi merindukan Intan." Begitulah aku membisikkan pesan kepada umi dalam situasi penuh syukur itu.
"Dan lagi, umi tidak perlu khawatir, biaya pendidikan Intan akan ditanggung oleh pemerintah melalui bidikmisi," tambahku berusaha meyakinkan umi bahwa aku sedang tidak berkata bohong.
*****
Universitas Jenderal Soedirman akan menjadi payungku untuk berproses di jenjang pendidikan tinggi. Program studi PBSI akan menjadi wadah untuk aku belajar memantaskan diri menjadi seorang guru.
Dan bidikmisi adalah alasan agar aku terus berusaha mencari inovasi: apa yang bisa aku persembahkan pada bumi pertiwi yang telah sudi menjadi saksi bisu kelahiranku hingga aku tumbuh dewasa? Entahlah, biar saja pertanyaan itu kusimpan sekarang. Kelak, aku akan berikan jawaban terbaik di masa depan.
Dan satu lagi, kesempatan-kesempatan emas untuk mengembangkan progress coretan penaku akan terus menjadi pemicu semangat untuk tidak pernah takut merangkaikan kata-kata cita.