Mohon tunggu...
Intan Rachmita
Intan Rachmita Mohon Tunggu... Dokter - Pengabdi Masyarakat

Dokter Umum

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Deteksi Dini Kanker Bola Mata Pada Anak dengan “Lihat Merah”

4 Februari 2016   11:05 Diperbarui: 4 September 2016   23:19 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ada sekitar 6,25 juta penderita baru kanker tiap tahunnya di dunia, dan empat persen penderitnya adalah anak-anak. Di Indonesia sendiri, setiap tahun terdapat 4100 kasus baru kanker pada anak. Kanker pada anak memang berbeda dengan kanker pada orang dewasa, kanker pada orang dewasa dapat dicegah sedangkan kanker pada anak tidak dapat dicegah.  Gaya hidup sehat seperti makan makanan yang bersih dan bergizi, tidak merokok, dan olah raga teratur yang disarankan orang tua ke anaknya, bukan semata-mata untuk mencegah timbulnya kanker pada usia anak-anak, namun mengupayakan pencegahan berbagai jenis kanker pada saat anak-anak ini menginjak usia dewasa di kemudian hari.

Dari sekian banyak kanker yang diderita anak-anak, baru hanya ada satu jenis kanker yang bisa dideteksi sedini mungkin. Jenis kanker tersebut adalah kanker bola mata, atau yang biasa dikenal sebagai retinoblastoma. Kanker ini biasanya diderita pada bayi di bawah usia lima tahun (balita). Cara yang digunakan untuk mendeteksi kanker bola anak adalah dengan cara “lihat merah.” Alat yang dipakai hanya dengan menggunakan ophthalmoscope, suatu alat yang biasa digunakan dokter umum atau dokter spesialis mata untuk melihat bagian dalam bola mata.  

Siapa yang dapat melakukannya?, jawabannya adalah petugas medis yang terlatih, tidak harus dokter, bidan, atau perawat juga dapat melakukan deteksi ini, baik di rumah sakit atau di puskesmas. Caranya adalah dengan meminta seorang anak untuk duduk atau pada posisi anak dipangku orang tuanya, dan pemeriksa berada di depan, tidak jauh dari hadapan anak tersebut. Bila pemeriksa melihat warna merah yang terpantul dari mata si anak melalui alat ophthalmoscope, maka kedua bola mata anak tersebut bisa dikatakan normal. Sedangkan, jika pemeriksa tidak melihat warna merah atau melihat warna merah tetapi posisi bola matanya juling, anak tersebut harus segera dirujuk ke dokter spesialis mata untuk penanganan lebih lanjut. Oleh karena itu, perlu orang tua untuk memberitahu petugas kesehatan sebelum pemeriksaan, apakah anaknya memang sudah juling sebelumnya.

Melalui deteksi dini kanker bola mata dengan “lihat merah,” diharapkan orang tua dapat memeriksakan balitanya setiap tahun agar jika ditemukan kelainan yang mengarah ke arah kanker bola mata dapat ditangani secepatnya.  Karena, angka harapan hidup pada anak yang mengalami kanker bola mata sebesar 95% ke atas jika ditemukan pada stadium awal. Tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya menderita kanker, tetapi kewaspadaan dini tetap harus dilakukan orang tua agar penyakit yang menderita anaknya dapat diketahui segera sehingga dapat dilakukan penanganan sesegara mungkin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun