Mohon tunggu...
Intan Putri Sofyani
Intan Putri Sofyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Transformasi Digital: Mengapa Teknologi Jadi Kunci Sukses Pemasaran Modern ?

4 Januari 2025   18:01 Diperbarui: 4 Januari 2025   18:01 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Di tengah gempuran digitalisasi, pemasaran telah bertransformasi dengan cepat. Di seluruh dunia, perusahaan e-commerce dan ritel terkemuka memanfaatkan teknologi  untuk memperbaiki strategi pemasaran mereka. Teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI), big data, dan programmatic advertising memberi perusahaan kemampuan untuk menjangkau dan mempersonalisasi pengalaman konsumen secara lebih efektif. Namun, dengan peluang besar ini, muncul juga tantangan untuk tetap menjaga kepercayaan pelanggan dan menemukan keseimbangan antara teknologi dan pendekatan manusiawi. Artikel ini akan mengupas bagaimana Transformasi digital dalam pemasaran mengacu pada perubahan cara perusahaan berinteraksi dengan konsumen melalui teknologi baru, seperti penggunaan big data untuk analisis konsumen atau AI untuk personalisasi pengalaman. tak hanya membuka peluang baru, tetapi juga mengharuskan perusahaan untuk lebih bijak dalam menggunakan teknologi agar tetap relevan dan membangun hubungan yang kuat dengan konsumen.

Dalam beberapa tahun terakhir, terutama sejak 2010-an, teknologi seperti big data dan AI semakin berkembang dan digunakan dalam pemasaran digital. Perusahaan menjadikan big data sebagai elemen kunci transformasi ini. Perusahaan menggunakan teknologi ini untuk mengumpulkan dan menganalisis data pelanggan dalam jumlah besar. Kemudian prusahaan menganalisis data untuk memahami pola perilaku konsumen, mengidentifikasi tren pasar, dan memprediksi kebutuhan pelanggan di masa depan. Menurut laporan McKinsey, perusahaan yang menggunakan big data dapat meningkatkan efisiensi pemasaran hingga 20%. Sebagai contoh, analisis data dapat menentukan waktu terbaik meluncurkan produk atau menyusun kampanye pemasaran yang lebih efektif.

Perusahaan mengadopsi Programmatic advertising sebagai inovasi yang sangat relevan. Metode ini memungkinkan perusahaan menargetkan audiens yang paling sesuai dengan produk atau layanan mereka. Studi eMarketer menyebutkan bahwa penggunaan programmatic advertising meningkatkan efisiensi pengeluaran iklan hingga 15%. Teknologi ini memastikan pesan yang disampaikan lebih tepat sasaran dan hasil yang lebih optimal.

Kecerdasan buatan (AI) juga memainkan peran besar dalam personalisasi pengalaman pelanggan. Amazon, misalnya, memanfaatkan AI untuk memberikan rekomendasi produk berdasarkan kebiasaan belanja individu. Selain itu, chatbot berbasis AI menawarkan layanan pelanggan yang cepat dan responsif. Hal ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan tetapi juga kepuasan pelanggan.

Namun, kemajuan ini menghadirkan tantangan, terutama terkait privasi data. Sebanyak 85% konsumen menyatakan kekhawatiran mereka terhadap penggunaan data pribadi dalam survei PwC. Uni Eropa menerapkan regulasi General Data Protection Regulation (GDPR) untuk memastikan transparansi dan tanggung jawab dalam pengelolaan data pelanggan. Ini menjadi pengingat bahwa teknologi harus diterapkan dengan mempertimbangkan aspek etika dan kepercayaan.

Perusahaan memanfaatkan transformasi digital untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mengadopsi teknologi terkini, esensinya terletak pada upaya untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih bermakna. Di tengah kompleksitas teknologi, pelanggan tetap menghargai kehadiran manusia yang mampu memberikan empati dan solusi yang personal. Simon Sinek, seorang pakar pemasaran, menekankan bahwa 'teknologi dapat mendukung, tetapi interaksi manusia tetap menjadi inti hubungan.' Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan perlu memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk memperkuat hubungan manusiawi, bukan menggantikannya, sehingga pengalaman pelanggan menjadi lebih autentik dan mendalam

Artikel ini ditulis sebagai bagian dari tugas mata kuliah Kewirausahaan di bawah bimbingan Ibu Alfi Maulani, S.Si., M.Si di Universitas Pamulang. Sebagai mahasiswa semester 7 yang mempelajari analisis data dan teknologi, saya melihat peluang besar dalam mengintegrasikan inovasi digital dengan pendekatan manusiawi. Transformasi digital tidak hanya mendorong efisiensi, tetapi juga membuka ruang untuk menciptakan strategi pemasaran yang relevan dan berdampak. Pendekatan ini memungkinkan bisnis tidak hanya memenangkan hati pelanggan, tetapi juga membangun hubungan jangka panjang yang penuh kepercayaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun