Mohon tunggu...
Intan Putri
Intan Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Agribisnis Universitas Sebelas Maret

Saya adalah seorang mahasiswa Universitas Sebelas Maret Program Studi S1 Agribisnis

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Berbagi Masakan Daging Kurban: Momentum Memperkuat Tali Persaudaraan dan Merajut Ukhuwah

30 Juni 2024   21:43 Diperbarui: 30 Juni 2024   21:58 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

Idul Adha, atau dikenal juga dengan Hari Raya Kurban, merupakan salah satu hari raya terbesar dalam agama Islam yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah dalam kalender Hijriyah. Idul Adha bukan hanya tentang perayaan religius, tetapi juga merupakan momentum penting untuk memperkuat rasa persaudaraan dan merajut ukhuwah.

Di tengah hiruk pikuk perayaan Idul Adha, di antara aroma daging kurban yang khas dan gema takbir yang menggema, terdapat nilai-nilai sosial di dalamnya yang patut kita amalkan. Lantas, apakah kita sudah menjalankan ajaran Islam tentang nilai-nilai sosial dan kepedulian terhadap orang lain? Momentum Idul Adha ini merupakan suatu hal yang mengingatkan kita akan nilai-nilai sosial, rasa persaudaraan, dan kepedulian antar sesama umat beragama. Harapannya, perwujudan nilai-nilai sosial yang luhur ini dapat terjalin tidak hanya pada saat perayaan hari raya, tetapi juga dalam kehidupan kita sehari-hari.

Kurban merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap sesama, sebagaimana yang tercantum dalam Al-Quran QS. Al-Hajj ayat 37, yang berarti: "Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu. Demikianlah dia menundukkannya untukmu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik." Ayat tersebut mengingatkan kita untuk senantiasa menjungjung tinggi rasa persaudaraan dan kepedulian terhadap sesama manusia.

Momen Hari Raya Kurban dengan segala kemeriahan dan kehebohannya membawa kita untuk saling bergotong royong sekaligus mempererat hubungan persaudaraan dan rasa solidaritas demi mencapai tujuan bersama. Hingar bingar kegiatan hari raya ini, mulai dari penyembelihan hewan kurban, pembagian daging kurban, hingga memasak hidangan khas Hari Raya Kurban ynag melibatkan banyak orang, baik dari keluarga maupun tetangga. Momen ini tak hanya menjadi ibadah, tetapi juga menjadi sebuah wadah silaturahmi antar umat muslim di berbagai daerah. Tak hanya umat muslim saja, banyak juga umat beragama lainnya yang ikut memupuk persaudaraan dan merajut kebahagian di momen Hari Raya Kurban ini. Mereka saling bekerja sama dalam semangat gotong-royong, saling membantu, dan memberi dukungan sehingga dapat mempererat hubungan sosial di antara umat beragama.

Perayaan Hari Raya Kurban identik dengan saling berbagi masakan daging kurban sebagai wujud untuk menciptakan nilai-nilai solidaritas dan ukhuwah antar umat beragama. Rasanya, hal ini sudah menjadi tradisi yang tak terpisahkan dari perayaan Idul Adha di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Tradisi ini sekaligus merupakan simbol kepedulian dan rasa empati terhadap sesama manusia. Tak lupa, tradisi ini juga menjadi pengingat bagi kita untuk selalu berbagi dan membantu mereka yang membutuhkan.

Berbagi juga merupakan bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Ketika kita berbagi daging kurban, kita turut meringankan beban hidup bagi sebagian orang di sekitar kita, terutama bagi mereka yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokoknya. Dengan memberikan sebagian dari apa yang kita miliki kepada orang lain, kita dapat menunjukkan rasa syukur dan menghargai atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT.

Antusiasme masyarakat terhadap masakan daging kurban pun tak kalah tinggi. Banyak orang yang mengidam-idamkan berbagai masakan daging kurban, seperti gulai, rendang, sup, semur, dan masih banyak olahan lainnya. Tentu saja, hal ini menjadi kesempatan emas bagi kita untuk memperkuat tali persaudaraan dan merajut ukhuwah dengan berbagi kepada saudara, tetangga, bahkan fakir miskin di sekitar kita. Senyum bahagia yang terukir di wajah mereka saat menerima daging kurban, pertanda rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan. Dengan berbagi hidangan lezat khas perayaan kurban inilah, kita dapat membawa kebahagiaan dan kehangatan di momen istimewa ini. Tak hanya memuaskan rasa lapar, tetapi juga mempererat hubungan antar sesama dan merajut ukhuwah.

Berbagi mengajarkan kita untuk tidak bersikap egois dan lebih peka terhadap kebutuhan orang lain di sekitar kita. Ya, benar kata pepatah, pagar mangkok lebih kokoh daripada pagar tembok. Pepatah ini mengajarkan bahwa kekuatan sejati terletak pada hubungan sosial yang harmonis dan saling menguatkan rasa solidaritas antar masyarakat. Melalui berbagi daging kurban inilah, kita bahu membahu, saling membantu, berbagi kebahagiaan, dan membangun pagar kokoh yang tercipta dari rasa persaudaraan dan kepedulian sosial yang tinggi.

Berbagi masakan daging kurban dalam perayaan Idul Adha adalah momentum yang sangat penting untuk memperkuat tali persaudaraan dan merajut ukhuwah di antara umat beragama. Melalui momentum ini, kita belajar untuk saling peduli, gotong royong, dan menghargai satu sama lain. Kebersamaan dalam hiruk pikuk Hari Raya Kurban menciptakan ikatan hubungan yang kuat dan harmonis dalam masyarakat. Di momen penuh makna ini, kita mengukir kenangan kebahagiaan dan merajut ukhuwah antar umat beragama agar tercipta tali persaudaraan yang erat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun