Mohon tunggu...
Intan Puspita Sari
Intan Puspita Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Perkenalakan nama saya Intan Puspita Sari dari anak pertama dari tiga bersaudara, Saya mempunyai hobi yaitu membaca buku karna dengan membaca buku saya bisa melihat banyak sudut pandang dan saya sedang menempuh pendidikan di salah satu univ di cikarang. Sekian Terima Kasih

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Teknologi Fermentasi Teh Kombucha

6 Juli 2024   14:35 Diperbarui: 6 Juli 2024   14:36 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Proses  Metabolisme pada Kombucha (Laureys et al., 2020).

TEKNOLOGI FERMENTASI PADA TEH KOMBUCHA

  • Pengertian

Kombucha merupakan produk minuman fermentasi tradisional dari larutan teh, gula dan starter kombucha yang disebut SCOBY(Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast atau dalam Bahasa Indonesia simbiosis bakteri dengan khamir). Fermentasi ini melibatkan kultur campuran, yang terdiri dari khamir (yeast) dan bakteri (SCOBY). Bakteri predominan pada SCOBY ialah Acetobacter xylinum, sementara khamir terdiri dari berbagai jenis, seperti Brettanomyces, Candida, Pichia, Saccharomyces, dan Zygosaccharomyces. Khamir yang dominan, terutama dalam fase nata ialah Candida sp. (Chakravorty et al., 2016). 

Jenis mikroorganisme utama yang berperan pada proses fermentasi kombucha adalah Acetobacter xylinum (bakteri) dan Zygosaccharomyces (khamir) dan Candida sp. (khamir) (Blanc,2000). Minuman ini memiliki rasa yang sedikit manis, asam dan sparkling. Asam organik banyak dihasilkan pada fermentasi kombucha, antara lain asam laktat, asam asetat, asam glukuronat, asam folat, vitamin C, yang sangat bermanfaat bagi kesehatan (Rofiq, 2002). Kombucha telah dikonsumsi di seluruh dunia sejak lama karena khasiatnya (Battikh et al., 2012)

Teh kombucha diyakini telah dikonsumsi lebih dari 2000 tahun silam. Perkiraan awal mula ramuan ini ditemukan di Kargasok, yaitu daerah Siberia Selatan yang berbatasan langsung dengan Cina. Rata-rata umur penduduk Kargasok lebih dari 100 tahun. 

Dengan umur yang panjang tersebut, masyarakatnya selalu aktif dan tampak sehat. Peneliti yang meneliti kesehatan penduduk Kargasok mendapati hampir tidak ditemukan adanya penyakit kanker, pada penduduk yang mengonsumsi teh kombucha sehari-hari. Kombucha dari Kargasok kemudian diperkenalkan ke Cina, khususnya Manchuria, oleh karenanya di Manchuria kombucha disebut manchurian tea mushroom. 

Dari Manchuria lewat jalur perdagangan sutra, teh kombuch menyebar ke Asia Barat, Asia Tengah, dan Eropa. Saat ini, teh kombucha dikenal di hampir semua negara di dunia karena memiliki khasiat yang luar biasa. Khasiat yang luar biasa ini menimbulkan banyak penelitian dengan topik kombucha yang dilakukan para dokter spesialis (Naland, 2008).

Teh kombucha mengandung senyawa, antara lain tiamin (vitamin B1), niasin atau vitamin B3, riboflavin (vitamin B2), piridoksin (vitamin B6), sianokobalamin (vitamin B12), polifenol, dan vitamin C. Menurut Naland (2004), niasin (vitamin B3) berperan pada metabolisme lemak, yaitu dapat menurunkan LDL dan trigliserida, meningkatkan kadar HDL, mengurangi penyakit pembuluh darah, serta jantung koroner. Kandungan lain dari kombucha, yaitu asam laktat, asam amino, asam folat, asam glukuronat, asam hialuronat, zat antibiotik, asam glukonat, asam asetat, dan enzim.

  • Mikroorganisme yang Berperan

Kombucha dibuat dengan menggunakan starter yang disebut sebagai SCOBY (Symbiotic Consortium of Bacteria and Yeast) yang berwarna putih kecoklatan (Velianski et al., 2014). Starter kombucha ini terdiri atas beberapa mikroorganisme, diantaranya adalah khamir seperti saccharomyces cerevisiae, bakteri asam laktat seperti Acetobacter dan bakteri asam asetat seperti Lactobacillus. 

Fermentasi teh Kombucha dapat dianggap sebagai fermentasi alami, karena proses fermentasinya diawali dengan penambahan strater dengan jumlah tertentu dari fermentasi kombucha sebelumnya, teknik ini disebut sebagai backslopping, yang juga digunakan untuk produksi banyak produk fermentasi lainnya seperti yoghurt dan kefir (Laureys et al., 2020).

Fermentasi pada kombucha terdiri dari dua proses, yaitu fermentasi alkohol dan fermentasi asam asetat, dimana khamir/yeast akan mengurai gula (sukrosa) menjadi alkohol, sedangkan bakteri akan mengurai alkohol menjadi asam asetat (Ardheniati et al., 2009).

  • Cara Pembuatan Kombucha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun