Apa itu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Propfil Pelajar Rahmatam Lil 'Alamin (P5PPRA)?
Jika diurai, profil pelajar dimaksudkan sebagai kompetensi pelajar atau kemampuan pelajar yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan. Kemampuan ini mencangkup pengetahuan dan keterampilan berpikir kritis, memecahkan masalah, metakognisi, berkomunikasim berkolaborasi, inovatif, kreatif, berliterasi, berketaqwaan, berakhlak mulia, dan moderat dalam beragama.
PANCASILA, sebagaimana yang telah diketahui bahwa Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang nilai-nilainya harus dimiliki oleh warga negara Indonesia. Nilai-nilai Pancasila yang meliputi:
- KeTuhanan Yang Maha Esa
- Kemanusiaan yang adil dan beradab
- Persatuan Indonesia
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Berikutnya, Rahmatan Lil 'Alamin yang berarti rahmat bagi seluruh alam. Diharapkan dengan pelajar yang memiliki profil rahmatan lil 'alamin, pelajar juga mampu menerapkan kehidupan beragama yang moderat baik sebagai pelajar Indonesia atau warga dunia. Nilai moderasi beragama yang moderat ini meliputi:
- Berkeadaban (ta'addub)
- Keteladanan (qudwah)
- Kewarganegaraan dan kebangsaan (muwatanah)
- Mengambil jalan tengah (tawassut)
- Berimbang (tawazzun)
- Lurus dan tegas (I'tidal)
- Kesetaraan (musawah)
- Musyawarah (Syura)
- Toleransi (tasamuh)
- Dinamis dan inovatif (tatawwur dan  ibtikar)
Dengan demikian, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Propfil Pelajar Rahmatam Lil 'Alamin (P5PPRLA) adalah sebuah usaha pengembangan sistem pendidikan untuk menguatkan kemampuan pelajar Indonesia baik pengetahuan dan keterampilan dalam rangka membentuk karakter pelajar sesuai kandungan Pancasila dan nilai-nilai agama yang moderat.
Seiring dengan berkembangnya informasi dan globalisasi dikhawatirkan membawa dampak negatif terhadap tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Seperti, ancaman disintegrasi, konflik horizontal, pertentangan antar kelompok agama dan suku, aksi terorisme, radikalisme yang mengesampingkan nilai kemanusiaan dan lain-lain.
Menghadapi hal-hal tersebut, komitmen kebangsaan, pemahaman dan penerapan nilai Pancasila serta substansi agama yang Rahmatan Lil 'Alamin diharapkan mampu menjadi benteng dari semua ancaman tersebut. Melalui dunia pendidikan yang menerapkan sistem P5PPRLA mampu melahirkan generasi bangsa yang moderat, harminis, menjunjung tinggi toleransi, demokrasi, dan berkhebinekaan global.
Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Propfil Pelajar Rahmatam Lil 'Alamin (P5PPRLA)
Pemerintah menetapkan tema-tema utama yang dapat dipilih oleh satuan pendidikan sesuai dengan konteks wilayah dan karakteristik peserta didik sebagai berikut:
- Hidup Berkelanjutan
- Kearifan Lokal
- Bhineka Tunggal Ika
- Bangunlah Jiwa dan Raganya
- Demokrasi Pancasila
- Berekayasa dan Berteknologi untuk membangun NKRI
- Kewirausahaan
Simak penjelasannya berikut ini!
Gaya Hidup Berkelanjutan
Tema ini berteujuan untuk memahami dampak dari aktivitas manusia terhadap kelangsungan kehidupannya dengan lingkungan sekitarnya. Hal yang ditekankan adalah membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah lingkungan serta mencari jalan keluar untuk setiap masalah yang dihadapi. Contoh kegiatan yang bisa dilakukan oleh peserta didik seperti kerja bakti membersihkan lingkungan ataupun penanaman pohon guna penghijauan lahan.
Kearifan Lokal
Dampak dari globalisasi yang pesat menjadi salah satu sebab lunturnya budaya dan kearifan lokal masyarakat. Sehingga saat ini Indonesia sedang dilanda krisis identitas diri. Maka dari itu dipilihnya tema ini agar bisa membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri dengan eksplorasi tentang budaya dan kearifan lokal daerah tersebut, serta perkembangannya. Kegiatan yang bisa dilakukan oleh satuan pendidikan bisa berbeda-beda sesuai dengan budaya dan kearifan lokal daerah masing-masing.
Bhineka Tunggal Ika
Kemendikbudristek mengangkat tema Bhineka Tunggal Ika dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila karena persoalan intoleransi dan radikalisme menjadi isu yang cukup menjadi sorotan belakangan ini. Oleh sebab itu, Peserta didik diajak untuk belajar membangun dialog penuh hormat tentang keberagaman kelompok baik dari sisi agama, suku, golongan, dan lain-lain. Melalu penguatan Profil pelajar Pancasila tema Bhineka Tunggal ika ini diharapkan bisa mencetak generasi bangsa yang memiliki toleransi dan nasionalisme tinggi.
Bangunlah Jiwa dan Raganya
Selain intoleransi dan radikalisme, perundungan atau bullying juga menjadi perhatian khusus, terutama di lingkungan sekolah. Memperhatikan hal itu, tema ini diangkat untuk membangun kesadaran dan keterampilan peserta didik untuk memelihara kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya. Memberikan pemahaman kepada peserta didik dampak negatif bullying. Selain itu, juga diharapkan mampu menanamkan dan menguatkan jiwa dan mental peserta didik untuk tidak mudah terpengaruh oleh tindak bullying yang mungkin terjadi pada dirinya. Satuan pendidikan bisa membuat kegiatan hari anti-bullying dan sebagainya untuk menekan kasus perundungan di lingkungannya.
Suara Demokrasi
Indonesia adalah negara demokrasi di mana setiap keputusan diambil secara musyawarah. Tema ini diangkat dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk menumbuhkan jiwa-jiwa demokrasi peserta didik. Menanamkan kepada peserta didik untuk menghargai dan menghormati pendapat orang lain juga mendidik peserta didik untuk bisa menerima keputusan bersama. Kegiatan yang bisa dilakukan oleh satuan pendidikan misalnya mengadakan pemilihan ketua OSIS secara umum seperti pelaksanaan pemilu.
Berekayasa dan Berteknologi Untuk Membangun NKRI
Kemajuan sumber daya manusia dewasa ini sering ditandai dengan pemanfaatan teknologi yang maksimal. Semakin banyak masyarakat yang memahami dan memanfaatkan teknologi untuk kemajuan kualitas hidupnya maka sebuah negara akan mampu berkembang semakin maju. Maka dari itu, implementasi rekayasa dan teknologi terus didorong di Indonesia agar peserta didik bisa berkolaborasi dalam melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan berempati untuk membangun produk berteknologi yang memudahkan kegiatan dirinya dan juga sekitarnya. Satuan pendidikan dapat membuat proyek yang mendorong peserta didik membuat desain inovatif sederhana dengan menerapkan teknologi.
Kewirausahaan
Tema ini ditujukan dalam rangka menumbuhkan jiwa-jiwa dan semangat berwirausaha bagi peserta didik. Peserta didik diajarkan mengidentifikasi potensi ekonomi dan peluang usaha yang ada di sekitarnya. Sekaligus mengidentifikasi masalah yang ada dalam pengembangan potensi dan pengembangan usaha tersebut. Contoh kegiatannya adalah peserta didik bisa membuat produk dengan konten lokal yang memiliki daya jual. Peserta didik juga dapat diajarkan untuk memasarkan produk memanfaatkan teknologi digital (online).
Selanjutnya, dalam prakteknya, setiap pelaksanaan kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang Rahmatan Lil'Alamin ini bisa disisipkan pembelajaran yang mengajarkan nilai-nilai beragama yang moderat sesuai dengan nilai-nilai moderasi beragama yang telah disebutkan di atas.
Bagaimana Bapak/Ibu? Yuk, sharing di kolom komentar, tema mana nih yang sudah terlaksana di sekolah Bapak/Ibu?
BACA JUGA: Doa Apel Pembukaan P5PPRA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H