Mohon tunggu...
Intan Nurcahya
Intan Nurcahya Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP N Sukaresmi Cianjur, berlatih menulis, menyerap dan menyebar virus literasi.

Guru SMP N Sukaresmi Cianjur, berlatih menulis, menyerap dan menyebar virus literasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ramadan Kali Ini Bersama Grup Medsos

27 Mei 2017   12:19 Diperbarui: 27 Mei 2017   12:45 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap datang bulan Ramadhan, ada banyak amalan yang saya niatkan untuk mengisinya. Banyak keterangan yang menyatakan bahwa bulan ini adalah sebuah hadiah yang indah, karena padanya kebaikan bernilai lebih serta berlipat ganda. Siapa yang tak tertarik dengan janji-janji Allah yang pasti, saya pun demikian adanya. Ghirah beribadah sangat terasa di awal-awal bulan, tetapi sayang seiring dengan mengalirnya waktu dan aktifitas keduniawian yang meningkat ghirah itu lama-lama mengendur, memudar, bahkan menghilang.

Di antara banyak amalan itu, yang paling mudah sebenarnya adalah membaca Alqur’an, ada banyak waktu luang jika kita bisa memanfaatkannya, kita bisa bertilawah setelah sholat subuh, sebab sesuai kesepakatan biasanya jam masuk kantor dimajukan dan jadwal keluarnya juga lebih awal. Di sela-sela istirahat kita tidak disibukkan dengan urusan mengisi perut, kita bisa membaca Alqur’an untuk mengisi waktu saat itu, setiap sholat kita bisa meluangkan waktu untuk membaca barang selembar atau dua lembar.

Sayang sekali kadang-kadang keinginan itu hanya tinggal teori dan angan-angan, rasa malas begitu membelenggu dan mengalahkan niat yang ada. Selama ini saya menyadari begitu sulitnya menghabiskan waktu untuk membaca Alqur’an, one day one juz hanya sebatas slogan, kadang satu tahun saya tak mampu khatam. Ada begitu banyak alasan yang dipaksakan muncul hanya untuk menutupi ketidakberdayaan mengatasi gangguan keimanan.

Ramadhan kali ini adalah tahun kedua di tempat tinggal yang baru. Saya niatkan untuk memperbaiki kualitas ibadah semampu saya. Selesai mengikuti tarawih di madrasah, saya paksakan diri untuk tidak pulang terlebih dahulu, saya ikut komunitas pengajian ibu-ibu di tempat ini. Allhamdulilah selain bisa berkumpul, bersilaturahmi, saya bisa menjaga keinginan saya untuk memperbanyak bacaan Alqur’an. Di komunitas ini kami bisa mengaji bersama-sama, saling mengkoreksi bacaan, belajar tajwiz dari beberapa orang yang ilmunya lebih dari yang lain, bersama-sama menyelesaikan target satu hari hampir dua juz, karena sudah ada kesepakatan dari pengurus masjid besar, bahwa pada tanggal 17 Ramadhan akan dilaksanakan khatam bersama. Seluruh kelompok pengajian di beberapa madrasah akan melaksanakan khatam yang dilaksanakan di masjid besar sebagai pusat di tempat ini. Satu target saya memperbanyak membaca Alqur’an insha Allah tercapai.

Ada hal baru juga yang saya ikuti berkaitan dengan kegiatan membaca Alqur’an ini yaitu kegiatan one day one khatam. Dimotori oleh beberapa teman ustadz dan ustadzah, grup WA yang beranggotakan alumni SMP angkatan 89 bersepakat mengadakan kegiatan pengajian dengan pola ini. Dari beberapa anggota yang ada sebanyak 30 orang bersedia mengikuti kegiatan ini. Jumlah ini cukup untuk membagi 1 orang satu juz per hari, setiap anggota yang selesai membaca satu juz akan melaporkannya ke grup. Saya mengawali bacaan Qur’an saya di juz 11, dan hari kedua bacaan saya adalah di juz 12, begitu seterusnya. Dengan demikian setiap orang akan mampu menyelesaikan target one day one juz, dan target kelompok one day one khatam juga tercapai.

Tidak paksaan di kegiatan ini, tidak ada hukuman bagi siapa saja yang ternyata tidak mampu menyelesaikan targetnya. Kami hanya sedang berusaha menggiatkan membaca Alqur’an, meski dengan segala keterbatasan. Saling memotivasi dan mengingatkan menjadi pemicu bagi kami untuk tetap pada niat semula. Tugas yang diberikan bukan merupakan beban tapi lebih kepada tanggung jawab, dan keinginan memperbaiki ibadah yang tak mampu dilakoni sendiri.

Dalam kegiatan ini kami memacu diri untuk melaksanakan tilawah secara istiqomah dan berkesinambungan, menjaga ukhuwah, menjalin persaudaraan yang bermanfaat antar anggota grup kami yang anggotanya tersebar di beberapa tempat, lintas wilayah bahkan juga lintas negara. Selain itu diharapkan dengan kegiatan ini juga dapat menambah keberkahan dengan memotivasi diri sendiri dan orang lain, berbagi ilmu-ilmu yang bermanfaat dan menjauhkan diri dari kegiatan yang sia-sia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun