Penerbit         : CV Budi Utama
HASIL REVIEW
BAGIAN I AGAMA DAN PERUBAHAN SOSIAL
SUB BAB : HAJI SIMBOL KEHIDUPAN YANG INDAH
Analisis Yuridis Normatif
Tidak hanya melakukan ibadah haji saja, pada tanggal 10 Dzuhijjah umat muslim seluruh dunia berqurban. Perintah berqurban muncul setelah Nabi Ibrahim As diperintah oleh Allah SWT untuk menyembelih anaknya yang bernama Ismail As. Karena ketaatan anak dan ayah kepada Allah maka Ismail rela jika di sembelih. Tetapi Allah menghalangi penyembelihan tersebut dan mneggantikannya dengan domba sebagai tanda bahwa karena kasih sayang kepada manusia praktik pengorbanan seperti itu tidak diperbolehkan. Dengan keistimewaan tersebut Nabi Ibrahim As dijadikan tauladan untuk umat manusia. Ketauladanan yang diwujudkan berbentuk ibadah haji bersama sang anak Ismail As dan beliau mengumandangkan syariat haji yang berkaitan dengan peristiwa yang dialami Nabi Ibrahim As dan juga keluarganya.
Analisis Yuridis Empiris
Ibadah Haji merupakan ibadah yang sangat mulia dan merupakan ibadah yang sangatlah berat pelaksannanya, tidak hanya kesiapan fisik namun juga kesiapan ekonomi yang kuat. Maka dari itu ibadah haji menjadi ibadah yag terakhir dan kewajiban melaksanakannya hanya sekali seumur hidup. Dalam melaksanakan ibadah haji semua orang akan setara atau status sosialnya hilang dan yang membedakannya hanyalah ketakwaan seseorang kepada Allah. Semua orang yang berhaji hanya menggunakan pakaian haji atau ihram. Pakaian bisa menjadi  pembeda status sosial seseorang, ekonomi dan juga profesi seseorang. Dengan menggunakan ihram atau pakaian haji maka semua orang akan terlihat setara. Jika ibadah haji dihayati dengan baik dan benar maka akan menghantarkan setiap manusia kepada simbol ibadah haji yang sangat indah.