Mohon tunggu...
Intanningsih Prahastiwi
Intanningsih Prahastiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - An Amateur

Make up for lost time

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Crab Mentality, Kebiasaan yang Harus Kita Hindari

14 November 2021   16:11 Diperbarui: 14 November 2021   16:14 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pernahkan anda merasa kesal akan keberhasilan orang lain dan berusaha keras untuk mendapatkan keberhasilan tersebut meskipun dengan menjatuhkan orang tersebut? Atau pernahkah anda dihasut untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang pada akhirnya akan menghalangi anda untuk mencapai suatu keberhasilan? 

Jika anda pernah merasakan hal tersebt, maka anda sedang menjadi korban dari Crab Mentality. Sebagian orang mungkin masih awam dengan istilah Crab Mentality. Padahal, sadar maupun tidak sadar kita mungkin sering melakukan atau bahkan menjadi korban dari Crab Mentality. 

Istilah Crab Mentality juga dikenal sebagai Crab Theory, merupakan sebuah perilaku dimana kita merasa iri akan kesuksesan orang lain sehingga kita berusaha untuk menghalang-halangi kesuksesan orang tersebut dengan berbagai cara. Crab Mentality menjadikan seseorang bersikap egois dan melakukan segala cara agar seseorang tidak mendapatkan kesuksesan maupun pencapaian tertentu. 

Ketika seseorang memiliki Crab Mentality, mereka akan memiliki pandangan 'If I can't have it, neither can you', artinya bahwa jika seseorang tersebut tidak mendapatkan apa yang dia inginkan, maka orang lain pun tidak boleh untuk mendapatkannya, ketika aku gagal maka merekapun harus gagal.

Analogi Crab Mentality ini berasal dari perilaku kepiting ketika diletakkan di dalam sebuah wadah. Jika sebuah wadah dipenuhi dengan kepiting, ketika salah satu kepiting akan meloloskan diri dan berhasil mencapai tepian wadah untuk keluar, maka kepiting lain akan menggunakan capit mereka untuk menarik kepiting tersebut jatuh ke dalam wadah lagi. 

Mungkin tindakan kepiting ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas dan kesetiakawanan agar mereka tetap bersama-sama dalam wadah yang sama agar mereka tetap merasa aman. Namun, lain halnya jika tindakan ini dilakukan oleh kita manusia, karena apabila perilaku itu kita lakukan maka akan menimbulkan kerugian pada diri kita juga pada orang lain.

Sebenarnya, fenomena Crab Mentality ini sering sekali terjadi entah itu pada dunia kerja maupaun di dunia pendidikan. Apalagi pada lingkungan yang tingkat kompetisinya tinggi, mereka akan beromba-lomba untuk menjadi yang terbaik meskipun dengan menggunakan cara kotor sekalipun. Contohnya saja pada dunia perkuliahan. 

Kita mungkin seringkali menjumpai seseorang yang ambisius untuk mendapatkan nilai yag baik sehingga sebagian besar dari mereka lebih sering belajar daripada ikut nongkrong dengan teman-teman sebayanya. Ketika suatu saat orang itu akhirnya mendapatkan nilai yang bagus dan juga pencapaian yang diinginkannya, maka teman-temannya yang terkena Crab Mentality ini akan merasa iri dan dengki sehingga biasanya akan melontarkan kalimat yang bisa berpengaruh terhadap orang tersebut. 

Misalnya saja, "Buat apasih nilai tinggi-tinggi, IPK tuh nggak penting, yang penting itu relasi", atau "Ya pantes aja nilainya tinggi, belajar mulu si sampe enggak inget punya temen" dan juga kalimat-kalimat lainnya yang akhirnya berpengaruh terhadap kondisi mental orang tersebut. Padahal kalimat-kalimat tersebut merupakan salah satu bentuk dari rasa iri dan dengki atas pencapaian yang tidak dapat mereka raih sehingga mereka mempengaruhi si korban ini untuk mengikuti apa yang mereka inginkan.

Mempunyai sikap Crab Mentality ini tentunya akan merugikan diri sendiri karena kita akan terus menerus merasa tidak puas dengan apa yang kita miliki sehingga akan selalu merasa kurang, dan juga merugikan orang lain karena tentunya segala perilaku maupuan perkataan kita akan berpengaruh terhadap mereka baik secara langsung maupun tidak langsung. 

Untuk itu kita harus menghindari diri dari Crab Mentality agar kita tidak terjebak dalam kehidupan yang dipenuhi dengan persaingan yang tiak sehat. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar kita tidak terjebak dengan Crab Mentality, diantaranya yaitu:

  • Bersyukur, kita harus mensyukuri apa yang ada pada diri kita, tidak perlu merasa iri dengan apa yang orang lain miliki, karena orang lain itu juga belum tentu memiliki apa yang kita miliki.
  • Supportif, bangunlah lingkungan persaingan yang sehat dan saling mendukung satu sama lain tanpa berusaha untuk saling menjatuhkan. Daripada berkompetisi dengan tidak sehat, lebih baik melangkah bersama untuk mencapai tujuan yang diinginkan, ketika nanti toh ada yang terbaik, tanamkan pada diri sendiri bahwa kemungkinan dia berusaha lebih keras dari pada kita sehingga dia pantas mendapatkannya, dibandingkan merasa iri, akan lebih baik apabila kita belajar dari dia dan memperbaiki kesalahan yang kita lakukan dengan belajar bersama-sama.
  • Fokus pada diri sendiri, daripada terus menerus berpaku terhadap orang lain, kenapa kita tidak berfokus terhadap diri kita sendiri? Kenali lebih jauh, dan gali potensi apa yang kita miliki kemudian kembangkan. Dengan begitu kita tentu akan lebih mencintai diri kita sendiri dengan tidak membandigkan diri dengan orang lain sehingga rasa iri dan dengki tidak akan muncul.
  • Mandiri, kebanyak Crab Mentality ini muncul di dalam kelompok di mana setiap orang lain bergantung terhadap orang lain. Maka dari itu, hilangkan sifat ketergantungan tersebut dengan bersikap lebih mandiri. Hindari dan ganti mindset "jika orang lain bisa, maka biarkan dia saja" yang saat ini banyak dilakukan oleh orang-orang menjadi mindset 'jika orang lain bisa, maka saya juga harus bisa".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun