Mohon tunggu...
Intan NalaZulfa
Intan NalaZulfa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Memiliki ketertarikan dalam bidang jurnalistik, sastra, psikologi, dan sosial. Sedang menempuh pendidikan semester 5 Psikologi UIN Malang sembari mengikuti organisasi dan membangun bisnis kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Gangguan Pernapasan Akibat Asap di Restoran: Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja

14 Desember 2024   23:50 Diperbarui: 14 Desember 2024   23:50 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://news.detik.com/berita/d-7659530/karyawan-resto-di-gi-dibawa-ke-rs-akibat-gangguan-napas-dipicu-asap-tebal 

Burnout: Karyawan yang merasa diabaikan oleh manajemen dan tidak dilindungi dari risiko lingkungan akan cenderung merasa kelelahan secara emosional, kehilangan semangat, dan merasakan ketidakpuasan kerja.

  • Gangguan Fisik: Gangguan pernapasan akibat asap tebal dapat memengaruhi kesehatan fisik karyawan secara langsung. Jika dibiarkan, masalah ini dapat menyebabkan penyakit pernapasan kronis.

  • Pentingnya Person-Job Fit dan Person-Organization Fit

    Dalam teori psikologi industri, keselarasan antara karyawan, pekerjaan, dan organisasi (Person-Job Fit dan Person-Organization Fit) memainkan peran penting dalam memastikan lingkungan kerja yang sehat dan produktif.

    • Person-Job Fit: Kesesuaian antara tuntutan pekerjaan dan keterampilan karyawan perlu diperhatikan. Karyawan di restoran biasanya tidak mengantisipasi risiko besar seperti paparan asap tebal. Oleh karena itu, mereka perlu dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) yang memadai dan pelatihan keselamatan kerja.

    • Person-Organization Fit: Jika nilai-nilai perusahaan tentang keselamatan dan kesejahteraan karyawan tidak sejalan dengan ekspektasi karyawan, maka akan muncul rasa ketidakpuasan dan ketidakpercayaan. Ini dapat memengaruhi loyalitas dan kinerja karyawan.

    Untuk menghindari terulangnya kejadian serupa, perusahaan perlu menerapkan langkah-langkah berikut:

    1. Audit Keselamatan Kerja Rutin: Perusahaan harus melakukan audit keselamatan kerja secara berkala untuk mengidentifikasi risiko dan bahaya di tempat kerja.

    2. Peningkatan Sistem Ventilasi: Sistem ventilasi yang memadai akan membantu mengalirkan udara bersih dan mengeluarkan asap atau polutan dari area kerja.

    3. Pemasangan Detektor Asap dan Alarm: Detektor asap yang efektif harus dipasang di area yang rawan risiko kebakaran atau asap tebal.

    4. Pelatihan Keselamatan Kerja: Karyawan perlu dilatih untuk menghadapi keadaan darurat, termasuk penggunaan alat pelindung diri dan prosedur evakuasi.

    5. HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Worklife Selengkapnya
      Lihat Worklife Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun