Mohon tunggu...
Intan NalaZulfa
Intan NalaZulfa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Memiliki ketertarikan dalam bidang jurnalistik, sastra, psikologi, dan sosial. Sedang menempuh pendidikan semester 5 Psikologi UIN Malang sembari mengikuti organisasi dan membangun bisnis kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Gangguan Pernapasan Akibat Asap di Restoran: Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja

14 Desember 2024   23:50 Diperbarui: 14 Desember 2024   23:50 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Insiden yang Memicu Perhatian Publik

Kasus gangguan pernapasan yang dialami oleh seorang karyawan restoran di Grand Indonesia (GI) menjadi sorotan publik. Insiden ini terjadi akibat paparan asap tebal yang muncul dari korsleting listrik di area restoran. Karyawan yang terpapar harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Kejadian ini membuka mata banyak pihak tentang pentingnya penerapan standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di lingkungan kerja, terutama di sektor jasa dan perhotelan.

Apa Penyebab Hal Ini Bisa Terjadi ?

Analisis kasus ini mengungkap beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap terjadinya insiden. Tiga faktor penyebab utama diidentifikasi, yaitu:

  1. Faktor Lingkungan Kerja: Sistem ventilasi yang tidak memadai membuat asap tebal terperangkap di dalam ruangan. Selain itu, tidak adanya detektor asap yang efektif membuat peringatan dini sulit dilakukan.

  2. Faktor Organisasi: Manajemen restoran dinilai kurang tanggap dalam menangani risiko keselamatan kerja. Pelatihan keselamatan bagi karyawan tampaknya belum dilaksanakan secara memadai.

  3. Faktor Individu: Beberapa karyawan mungkin memiliki kondisi kesehatan yang lebih rentan terhadap paparan asap, seperti asma atau gangguan pernapasan lainnya.

Dampak Psikologis dan Fisik bagi Karyawan

Dari sudut pandang psikologi industri dan organisasi, kejadian ini dapat menyebabkan tekanan psikologis yang signifikan. Teori stres kerja dan burnout (kelelahan kerja) menjelaskan bagaimana lingkungan kerja yang berisiko tinggi dapat menyebabkan kelelahan emosional, depersonalisasi, dan penurunan pencapaian pribadi.

  1. Stres Kerja: Paparan asap tebal tanpa kendali dan perlindungan memadai menciptakan kondisi "high strain jobs" (pekerjaan dengan tuntutan tinggi dan kontrol rendah), yang dapat memicu stres.

  2. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Worklife Selengkapnya
    Lihat Worklife Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun