Menjelaskan atau menceritakan suatu hal dengan menggunakan visual yang menarik adalah salah satu kunci keberhasilan pemasaran. Â Sebuah brand atau perusahaan yang menggunakan visual storytelling atau visualisasi dalam bercerita akan menarik khalayak dan lebih interaktif.Â
Dalam tulisannya yang berjudul Visual Storytelling: The Path to Your Audience's Heart, Â William Comcowich (2016) memaparkan bahwa apa yang dulu dikatakan "A picture tells a thousand words" bisa diganti menjadi "A picture sells a thousand products."
Mengapa sebuah cerita harus diceritakan secara visual? Mari kita simak kilas balik yang dilakukan oleh Dan Roam.
Visualisasi adalah teknologi tertua
32.000 tahun yang lalu, nenek moyang kita mencatat kisah mereka di dinding gua di seluruh tempat yang sekarang Perancis, Spanyol, dan Indonesia. Nenek moyang kita memiliki pengetahuan yang mereka butuhkan untuk berbagi satu sama lain dan pelajaran yang perlu diingat - dan mereka menggunakan gambar sebagai mekanisme perekaman dan berbagi. 27.000 tahun kemudian - foto-foto itu mulai berkembang menjadi bahasa tertulis.
Visualisasi adalah teknologi terkini
Dalam lima tahun teakhir, terjadi revolusi visual yang bahkan memiliki dampak potensial yang lebih besar bagi pebisnis daripada adanya grafik yang biasa digunakan (tabel, skema, peta, bagan, dsb). Kemajuan ini bisa dilihat dari adanya media sosial seperti Facebook, YouTube, Pinterest, Instagram, SnapChat, Tumblr, yang bisa dikatakan bahwa mereka mengandalkan: Gambar.
Setelah sebelumnya sebuah gambar hanyalah sesuatu yang sederhana di bidang datar, kehadiran teknologi membawa kemajuan. Gambar tersebut menjadi seolah-olah nyata dan berupa bidang ruang. Hal inilah yang kemudian membantu pemasaran oleh sebuah perusahaan untuk bisa berhasil: mengandalkan kekuatan visual.
Lalu apakah kamu sudah tau beberapa fakta kekuatan visual bila digunakan di media? Dalam buku yang berjudul Visual Storytelling: A Brief Practical Guide, beberapa fakta kekuatan visual, antara lain:
- Rata-rata pengguna (user) hanya membaca 28% kata per kunjungan.
- Rentang perhatian orang dewasa modern rata-rata berkisar antara 2,8 dan 8 detik.
- 94% dari total rata-rata view tertarik pda konten yang berisikan kompilasi gambar.
- Sebuah laman/situs mengalami 14% keterbacaan ketika ada foto.
- 46,1% orang mengatakan desain situs web adalah kriteria nomor satu untuk melihat kredibilitas organisasi.
- Penerbit yang menggunakan infografis rata-rata 12% lebih tinggi diminati daripada mereka yang tidak.
- Posting dengan video menarik tiga kali lebih banyak tautan masuk dibandingkan dengan teks biasa.
- Penonton menghabiskan 100% lebih banyak waktu untuk melihat sebuah halaman/situs yang mengandung video.
- Foto dan video dalam siaran pers meningkatkan tampilan lebih dari 45%.
Nah, masih meragukan kekuatan visual? Ayo mulai andalkan gambar ataupun video untuk jadikan apa yang kamu buat lebih menarik daripada hanya sekedar teks.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H