Mohon tunggu...
Intan Mukti Juwita
Intan Mukti Juwita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Kesehatan Masyarakat Universitas Pekalongan

Saya adalah pribadi yang mudah berbaur dan beradaptasi dengan orang lain. Saya suka dengan kegiatan yang berkaitan dengan masyarakat umum. Saya senang jika melakukan hal baru dan hal yang berkaitan dengan seni musik maupun seni tari.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manifestasi Hal Positif dalam Kehidupan sebagai Strategi Menjaga Kesehatan Mental pada Remaja

6 Januari 2024   14:17 Diperbarui: 6 Januari 2024   14:26 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kesehatan mental sangat berarti dalam kehidupan seseorang, ketika memiliki mental yang sehat dan stabil seseorang dapat menjalankan segala aktivitas untuk melanjutkan hidup. Keadaan mental yang sehat mampu membantu perkembangan seseorang kearah yang lebih baik dimasa mendatang (Adityawarman, 2010). Kesehatan mental adalah suatu keadaan ketika seseorang mampu menyadari kemampuannya sendiri, mampu mengatasi tekanan hidup yang normal, dapat bekerja secara produktif dan mampu memberi kontribusi terhadap lingkunganya (WHO, 2016).

Kesehatan mental diartikan sebagai ketidakmampuan seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap tuntutan dan kondisi lingkungan yang menyebabkan ketidakmampuan tertentu pada seseorang (Kartono, 2000). Masalah kesehatan mental yang dialami remaja cukup tinggi. Hasil Survei Riset dari Kesehatan Dasar menyatakan bahwa 11,6% penduduk Indonesia dengan usia 15 tahun keatas mengalami gangguan kesehatan mental dan emosional, sebanyak 19 juta anak mengalami kesehatan mental dan sosial (Riskesdas, 2007). Sebanyak 20% remaja mengalami masalah kesehatan mental kususnya kecemasan dan depresi. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan Kementerian Kesehatan pada tahun 2018 menunjukkan bahwa prevalensi rumah tangga dengan anggota yang menderita skizofrenia meningkat dari 1,7 menjadi 7 pada tahun 2018. Gangguan emosional pada penduduk di bawah usia 15 tahun juga meningkat dari 6,1% atau sekitar 12 juta jiwa berdasarkan data Riskesdas tahun 2013 menjadi 9,8% atau sekitar 20 juta jiwa. (WHO, 2011). Diketahui dari Guru Besar ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Ascobat Gani kerugian ekonomi minimal akibat masalah kesehatan mental berdasarkan Riskesdas 2007 adalah sebesar Rp 20 triliun.

Kata kunci: Kesehatan Mental, Manifestasi Hal Positif, Remaja, Strategi.

A.Kategorikan sehat secara mental

Seseorang dapat dikategorikan sehat secara mental yaitu

1.Mampu bersikap baik pada diri sendiri.

2.Mengalami perubahan dalam tahap tumbuh kembang dan mampu mengapresiasi setiap keunikan dalam diri sendiri.

3.Mampu menyadari hal yang ada dalam dirinya dan mampu menemukan identitas diri terkait apa yang membuatnya bahagia, sedih, marah, dan kecewa.

4.Mampu mengambil keputusan berdasarkan jalan dan pikiran dari diri sendiri.

Ketika seseorang mengalami gangguan mental, tentu memiliki faktor penyebab yang menjadikan dampak pada masalah kesehatan mental seseorang. Adapun faktor yang mengakibatkan remaja mengalami masalah kesehatan mental antara lain;

a)Faktor pertemanan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun