Dalam hubungan internasional, peran e-government menunjukkan bagaimana digitalisasi layanan publik memengaruhi dinamika negara.
E-government tidak hanya meningkatkan efisiensi dan transparansi pemerintahan domestik tetapi juga berfungsi sebagai sarana penting untuk membangun kepercayaan dan kerja sama internasional, terutama dalam menghadapi tantangan global seperti keamanan siber.
Dengan menggunakan teknologi digital, negara-negara dapat bekerja sama lebih cepat, berbagi data lebih cepat, dan menciptakan platform yang mendukung kerja sama lintas batas.
Dinamika kerja sama siber Korea Selatan dan Jepang dari 2017 hingga 2022 menunjukkan betapa pentingnya bekerja sama dalam bidang teknologi untuk mengatasi ancaman di dunia yang semakin terhubung secara digital.
Korea Selatan dan Jepang telah bekerja sama dalam hal ini melalui berbagai kebijakan dan mekanisme. Salah satunya adalah perjanjian bilateral yang memungkinkan mereka berbagi informasi tentang strategi terbaik untuk perlindungan data dan ancaman siber.
Misalnya, mereka bekerja sama untuk melawan serangan siber dari kelompok peretas, yang biasanya memiliki tujuan ekonomi atau politik.
Pada 2017, kedua negara mencapai kesepakatan untuk meningkatkan komunikasi dan kerja sama dalam penanggulangan serangan dunia maya dan untuk memperkuat mekanisme respons cepat terhadap insiden siber yang dapat mengancam stabilitas kedua negara.
Selain itu, satu tantangan besar dalam kolaborasi ini adalah mengendalikan ketegangan politik yang berasal dari masalah seperti perebutan wilayah dan ketidaksetujuan sejarah.
Meskipun ketegangan seringkali menghambat kolaborasi yang lebih erat, kedua negara berusaha mencapai kesepakatan melalui mekanisme diplomasi siber.
Selain itu, kerja sama internet antara Korea Selatan dan Jepang mencakup penyelarasan kebijakan dengan lembaga internasional dan forum multilateral. Ini memungkinkan kedua negara untuk bertukar pengetahuan dan meningkatkan kapasitas satu sama lain.
Mereka juga berpartisipasi dalam forum seperti Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) dan ASEAN Regional Forum (ARF), yang memberi negara-negara Asia-Pasifik platform untuk berbicara dan menyetujui kebijakan dan strategi keamanan siber yang luas.
Sebaliknya, mereka juga terlibat dalam berbagai pertemuan yang membahas tata kelola internet global dan perlindungan data internasional dalam kerangka Organisasi Internasional.
Saat yang sama, Korea Selatan dan Jepang menghadapi kesulitan dalam mengatur kebijakan siber mereka dengan negara-negara besar lainnya, seperti Amerika Serikat dan China, yang memiliki kepentingan ekonomi dan geopolitik yang signifikan di wilayah tersebut.
Oleh karena itu, Korea Selatan dan Jepang harus mengatasi ketidakpastian hubungan mereka dengan kekuatan besar untuk memastikan bahwa kerja sama siber mereka tidak hanya berfokus pada ancaman di dalam negeri tetapi juga memperkuat pertahanan mereka terhadap ancaman di luar negeri.Â
Dinamika global yang terus berkembang, termasuk persaingan antara negara-negara besar dalam kemajuan teknologi dan inovasi, sangat memengaruhi keputusan strategis mengenai kebijakan siber dan pertukaran data antara kedua negara tersebut.
Hubungan antara Korea Selatan dan Jepang terkait keamanan siber meningkat antara tahun 2017 dan 2022. Ini karena kedua negara menghadapi ancaman siber yang meningkat, seperti serangan terhadap infrastruktur vital dan pencurian data skala besar.
Akibatnya, mereka harus memperkuat kerja sama mereka. Perjanjian bilateral, latihan keamanan siber, dan kolaborasi dalam forum multilateral seperti ASEAN Regional Forum dan G20 adalah semua contoh kerja sama dalam upaya ini.
seperti konflik sejarah dan konflik diplomatik yang terkadang memperlambat kemajuan kerja sama. Hubungan, bagaimanapun, juga dipengaruhi oleh dinamika politik yang rumit,
Meskipun demikian, keduanya menyadari betapa pentingnya membangun mekanisme kerja sama yang lebih kuat untuk menghadapi ancaman yang terus muncul.
Selain itu, program e-government setiap negara telah membantu meningkatkan kemampuan pertahanan siber dan kerja sama internasional.
Keamanan siber sangat berdampak pada hubungan internasional, terutama ketika berkaitan dengan ancaman non-tradisional yang memerlukan tindakan bersama.
Kerja sama siber sangat penting bagi Korea Selatan dan Jepang untuk mengatasi masalah seperti serangan ransomware, pencurian data, dan ancaman terhadap infrastruktur penting seperti keuangan, energi, dan transportasi.
Ancaman siber lintas negara ini menguji kemampuan teknis kedua negara dan kemampuan diplomasi mereka untuk membangun kepercayaan.
Kolaborasi siber menunjukkan betapa pentingnya pendekatan multilateral dalam hubungan internasional; ini melibatkan upaya bersama untuk berbagi informasi, menciptakan protokol keamanan bersama, dan meningkatkan interoperabilitas sistem untuk memperkuat stabilitas kawasan.
Namun, konflik nasional, sensitivitas data, dan ketegangan geopolitik sering menghambat kerja sama. Tetapi pembentukan aliansi siber membantu keamanan digital dan stabilitas regional.
menekankan betapa pentingnya rekomendasi untuk kerja sama siber yang lebih baik di masa depan antara Korea Selatan dan Jepang.
Untuk menangani ancaman siber lintas negara, kolaborasi lebih lanjut dapat difokuskan pada pengembangan teknologi terkait, seperti sistem keamanan siber berbasis kecerdasan buatan, dan peningkatan interoperabilitas platform e-government kedua negara.
Untuk membangun kepercayaan dan mengatasi sensitivitas politik yang selama ini menjadi tantangan dalam hubungan bilateral, diplomasi digital perlu diperkuat.
Selain itu, kedua negara dapat berkolaborasi dengan forum multilateral seperti G20 atau ASEAN Regional Forum untuk mencapai standar keamanan siber regional yang lebih terpadu.
Rekomendasi tambahan meliputi peningkatan kapasitas keamanan siber, peningkatan komunikasi intelijen siber, dan pengembangan mekanisme berbagi risiko yang memungkinkan kedua negara menangani dampak serangan siber secara bersamaan.
Dengan mengambil tindakan ini, Korea Selatan dan Jepang dapat menjadi model bagi negara lain dalam menghadapi tantangan keamanan digital di era globalisasi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI