Kondisi geopolitik global sedang dalam kekacauan, berbagai konflik-konflik antar negara kian memanas dan tidak menemukan titik terang, salah satunya adalah konflik yang terjadi pada Israel dan Iran yang terus berlarut-larut hal ini tentunya akan berdampak pada stabilitas global.Â
Pada artikel ini akan membahas terkait dengan dinamika hubungan antara Iran dan Israel, dan potensi konflik ini memicu Perang Dunia III.
- Dinamika Hubungan Iran dan IsraelÂ
Iran di bawah kepemimpinan Raja Mohammad Reza Shah Pahlevi pada awalnya secara de facto mengakui keberadaan Israel sejak kemerdekaannya 1948, namun dinamika hubungan Israel dan Iran berjalan rumit.Â
Israel dan Iran sempat memiliki hubungan erat ketika Iran menjadi negara muslim kedua yang mengakui Israel sebagai negara dengan penduduk Yahudi terbanyak di antara negara-negara Timur Tengah.Â
Bahkan pada masa ini Iran dan Israel menjalin hubungan kerja sama impor ekspor, Israel melakukan impor minyak sebanyak 40% dari Iran dengan imbalan senjata, teknologi, dan hasil pertanian, namun hubungan baik Iran dan Israel tidak berlangsung lama. Â
Mengutip dari Islamiyah 2016 (dalam Suhayatmi, 2024), Awal mula dari konflik Iran dan Israel adalah ketika Iran menentang rencana Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) terkait dengan pembagian wilayah Palestina untuk mendirikan negara Israel. Majelis Umum PBB menyerukan wilayah Palestina dibagi menjadi dua yaitu Arab dan Yahudi melalui resolusi 181, lalu di tahun 1949 Israel resmi menjadi anggota PBB.Â
Iran sebagai negara muslim tetap berpegang teguh mendukung Palestina dan menentang keberadaan Israel. Lalu, sejak revolusi Islam di Iran pada 1979 semakin membuat Iran dan Israel bermusuhan.
Ketegangan antara Iran dan Israel pada beberapa tahun terakhir semakin meningkat, ada berbagai pemicu dalam peningkatan ketegangan ini, salah satunya adalah keluarnya Amerika Serikat yang merupakan sekutu utama Israel di Timur tengah keluar dari kesepakatan nuklir Iran 2018 Â berakibat pada adanya peningkatan aktivitas pengayaan uranium Iran dan adanya pencegahan para inspektur internasional ke fasilitas nuklir Iran.Â
Pujayanti, 2019 (dalam Suhayatmi, 2024), menuliskan bahwa lokasi-lokasi Iran dalam melakukan pengayaan uranium sangatlah tersembunyi dan sulit untuk diakses, berdasarkan laporan dari Organisasi Pengawas Nuklir Internasional (IAEA) Iran telah melakukan pengayaan uranium hingga tingkat yang sangat tinggi yaitu dari 60% menjadi 90%.
- Puncak Konflik  Iran dan IsraelÂ
Bekerja sama dengan kelompok garis keras Hizbullah di Lebanon, tentara pendukung rezim Assad di Suriah dan Kelompok Hammas serta Quds di Palestina Iran memilih menggunakan Proxy War untuk menghadapi kekuatan Amerika Serikat dan Israel.Â
Pada tahun 2024 konflik antara Israel dan Iran kian memuncak, hal dikarenakan pada tanggal 1 April 2024 Israel meluncurkan serangan mematikan ke komplek konsulat Iran di Damaskus, Suriah.Â