Bandung - IML Testing and Research menyelenggarakan Webinar Nasional dengan mengangkat tema Perkembangan Resistensi Pestisida di Indonesia. Â Kegiatan ini digelar pada hari Kamis, 14 November 2024, yang dimulai pada jam 09.00 hingga 12.00. Webinar nasional ini mendapatkan respon positif dari 579 pendaftar peserta Webinar Nasional yang terdiri dari pelaku industri, petani, akademisi, hingga regulator pemerintah dari sabang sampai merauke.Â
Webinar Nasional ini sukses menghadirkan dua narasumber terkemuka di bidangnya. Direktur  Pupuk dan Pestisida Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Dr. Drs. Jekvy Hendra, M.Si. mengangkat isu Kebijakan Pendaftaran Pestisida.  Dr. Drs. Jekvy Hendra, M.Si. menjelaskan beberapa aturan atau landasan hukum terkait bagaimana kementan mengatur peredaran dan penggunaan pestisida yang aman di Indonesia.Â
"Pemakaian bahan aktif yang terlalu berlebihan ini memang perlu waspada. Kondisi yang ada saat sekarang kita perlu kehati-hatian. Karena untuk penggunaan di atas 276 saja, sekarang kita sudah larang. Apalagi sampai penggunaan yang bersifat sangat lethal dan pekat. Pasti menimbulkan dampak pencemaran. Kalau ini ada (terjadi) maka tim pengawasan daripada PUKPES nanti akan turun ke lapangan untuk melakukan verifikasi terhadap lingkungan dan masyarakat. Ini perlu segera kita cegah, dan ambil langkah langkah yang preventif. Karena itu, harapan kami semua data - data informasi yang berkaitan dengan penggunaan dan sebagainya. Cepat sampaikan, supaya tim pengawasan yang ada bisa melakukan koordinasi dengan pertanian setempat atau menurunkan kepada BPP melalui penyuluh penyuluh yang ada. Atau kami akan turunkan tim BPTPH yang akan melakukan evaluasi terhadap penggunaan pestisida yang ada di lapangan", jelas  Dr. Drs. Jekvy Hendra, M.Si.
Narasumber kedua ialah Guru Besar Sekolah Ilmu Teknologi Hayati di ITB, Prof. Intan Ahmad. Ph.D., mengangkat isu Resistensi Serangga terhadap Insektisida. Beliau menjelaskan bagaimana resistensi terjadi pada serangga (insektisida).Â
"(Penjelasan double resistensi itu kita beri contoh) serangga yang kami lakukan pengkajian itu resisten terhadap Insektisida A, dilihat dari kadar atau aktivitas ekstrasenya mix function oxidase sitokrom P-450 tapi dia juga dengan cara yang lain resisten. Termasuk ada kutikulanya sudah tebal, tapi pada waktu bersamaan dia juga bisa menghindar. Nah itu membuat semakin sulit untuk mengendalikan, mekanismenya misal nya perilaku, tapi tidak menutup kemungkinan ada mekanisme lain. Serangga ini akan terus beradaptasi pada tekanan seleksi yang diberikan", jelas  Prof. Intan Ahmad. Ph.D.
Melalui Webinar Nasional ini. IML Testing bermaksud untuk memberikan insight kepada semua pihak bahwa pestisida menjadi tanggung jawab bersama maka kita perlu memberikan perhatian khusus, pestisida akan bermanfaat jika dapat digunakan dengan bijak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H