Mohon tunggu...
Kelompok 19 KKN UMD UNEJ
Kelompok 19 KKN UMD UNEJ Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa-Universitas Jember

Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kelompok 19 KKN UMD UNEJ: Baru! Pemanfaatan Pisang Kepok melalui Inovasi Produk Olahan Tepung Pisang Desa Klungkung

19 Januari 2024   17:40 Diperbarui: 19 Januari 2024   17:43 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cookies Pisang (Kupi) : Inovasi Produk Olahan Tepung Pisang

Desa Klungkung memiliki potensi alam melimpah yang didominasi sektor pertanian dan perkebunan. Letak Desa Klungkung yang berada di bawah kaki Gunung Hyang Argopuro tentunya sangat mendukung pertumbuhan tanaman. Salah satu potensi alam yang dimiliki Desa Klungkung adalah pisang kepok. Pisang kepok merupakan jenis pisang yang mudah ditemui pada wilayah Indonesia dan termasuk jenis pisang yang memiliki kandungan pati yang tinggi. Pisang kepok memiliki kandungan vitamin B6, fosfor, folat, zinc dan beragam antioksidan seperti beta karoten, saponin, flavonoid, serta lutein.

Masyarakat Desa Klungkung pada umumnya memanfaatkan pisang kepok sebagai makanan camilan seperti pisang goreng dan keripik. Di sisi lain, pisang kepok juga dapat dimanfaatkan sebagai tambahan nutrisi bagi balita dan anak berkebutuhan khusus (ABK). Pisang kepok di Desa Klungkung dimanfaatkan menjadi produk olahan setengah jadi berupa tepung pisang.

Produk Tepung Pisang Klungkung (Tupiku)
Produk Tepung Pisang Klungkung (Tupiku)

Tepung pisang merupakan bubuk olahan yang terbuat dari daging pisang kepok yang dikeringkan kemudian dihaluskan. Tepung pisang di Desa Klungkung diinisiasi oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) bernama Tupiku (Tepung Pisang Klungkung). Pembuatan Tupiku merupakan salah satu bentuk pemanfaatan potensi alam di lingkungan sekitar Desa Klungkung. Program pemanfaatan kekayaan alam oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) dan rencana keberlanjutan ke depan dengan menerbitkan Sertifikat Pemenuhan Komitmen Produksi Pangan Olahan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) untuk menunjang kegiatan usaha produksi tepung pisang dan dikembangkan menjadi produk olahan turunan lainnya.

Tepung pisang menjadi salah satu opsi pengganti tepung terigu dalam beberapa masakan dan olahan tertentu. Selain itu juga, sering digunakan sebagai bahan campuran pada makanan bayi, anak berkebutuhan khusu, dan lansia. Hasil laboratorium menunjukkan kandungan gizi pada tepung pisang terdiri dari karbohidrat 80,39%, protein 5,44%, lemak 1,24%, abu 2,80%, air 10,39%. Kualitas tepung pisang dari aspek warna berada dalam kategori baik dengan skor (2,80), aroma berada dalam kategori baik dengan skor (3,00), tekstur berada dalam kategori baik dengan skor (3,00).

Produk tepung pisang dikembangkan oleh mahasiswa KKN UMD UNEJ Kelompok 19 menjadi inovasi produk olahan berupa chocolate chip cookies. Bahan pembuatan cookies terdiri dari tepung pisang, coklat bubuk, gula halus, gula palem, mentega, telur, vanili, baking soda, chocolate chips, dan garam. Chocolate chip cookies merupakan salah satu jenis produk yang digemari oleh banyak kalangan. Inovasi olahan produk ini ditujukan untuk mengganti penggunaan tepung terigu. Tepung pisang memiliki keunggulan dibanding tepung terigu yaitu tidak mengandung gluten sehingga cocok untuk orang yang memiliki alergi terhadap gluten. 

Cookies Pisang (Kupi) : Inovasi Produk Olahan Tepung Pisang
Cookies Pisang (Kupi) : Inovasi Produk Olahan Tepung Pisang

Cookies Pisang (Kupi) : Inovasi Produk Olahan Tepung Pisang
Cookies Pisang (Kupi) : Inovasi Produk Olahan Tepung Pisang

Pada Selasa (16/01), Kelompok 19 KKN UMD UNEJ mulai menguji coba pembuatan inovasi produk olahan pangan menggunakan tepung pisang Tupiku berupa Cookies Pisang rasa coklat yang memiliki tekstur kue yang renyah di luar dan lembut saat digigit. Alasan pemilihan Tupiku pada produk kami yakni untuk mengenalkan bahan baku lokal Desa Klungkung berupa tepung pisang yang dapat dikembangkan menjadi berbagai produk olahan yang menarik dengan kandungan gluten free sehingga cocok untuk dikonsumsi oleh anak-anak dan orang yang memiliki alergi terhadap gluten.

Pengenalan produk ini akan dikenalkan melalui kegiatan posyandu yang diselenggarakan di Desa Klungkung dan melalui kegiatan KWT (Kelompok Wanita Tani). Diharapkan melalui kegiatan ini dapat melakukan pemberdayaan kepada para warga sekitar untuk saling bertukar informasi mengenai olahan pangan, sekaligus mendemonstrasikan pembuatan Cookies Pisang (Kupi).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun