Mohon tunggu...
Intan Kumala Trisni
Intan Kumala Trisni Mohon Tunggu... Guru - Guru

Suka merenung lalu menuliskannya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengelolaan Sampah di Sekolah: Jenis dan pengelolaannya

3 Januari 2025   20:18 Diperbarui: 3 Januari 2025   20:33 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Sampah campur-campur (Sumber: google.com)

Tahukah Anda bahwa setiap hari, kita menghasilkan berbagai jenis sampah yang dapat berdampak buruk bagi lingkungan jika tidak dikelola dengan baik? Sampah yang menumpuk bisa mencemari tanah, udara, dan air, serta mengancam kesehatan kita. Oleh karena itu, pengelolaan sampah bukan hanya tugas pihak kebersihan atau petugas saja, tetapi merupakan tanggung jawab kita bersama ---kalau di lingkungan sekolah: siswa, guru, dan seluruh komunitas sekolah. Salah satu langkah pertama yang harus kita lakukan adalah memahami jenis-jenis sampah dan bagaimana cara pemilahannya.

Jenis-Jenis Sampah yang Harus Kita Kenali

Di lingkungan sekolah, sampah yang dihasilkan sangat beragam. Dengan mengenali jenis-jenis sampah ini, kita bisa melakukan pemilahan yang tepat, yang pada akhirnya akan mengurangi jumlah sampah yang terbuang sia-sia.

  1. Sampah Organik: Sampah organik adalah sampah yang berasal dari bahan-bahan alami yang bisa terurai dengan mudah di alam. Sampah jenis ini sangat bermanfaat jika diolah dengan benar, karena dapat diubah menjadi kompos yang berguna untuk menyuburkan tanah. Di sekolah, sampah organik biasanya berasal dari sisa makanan siswa dan makanan di kantin, seperti sisa makanan, sayur, buah, kulit telur, bungkus makanan dari daun, serta daun-daun yang rontok di halaman sekolah. Sampah organik memang mudah terurai, tetapi jika tidak dikelola dengan baik, ia bisa menimbulkan bau tak sedap dan mencemari lingkungan. Untuk itu, kita perlu mengumpulkannya secara terpisah dan mengolahnya menjadi kompos yang berguna bagi tanaman di sekitar sekolah.
  1. Sampah Anorganik: Sampah anorganik terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai, seperti plastik, kaca, logam, dan styrofoam. Sampah jenis ini bisa menumpuk dalam jumlah besar dan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk hancur di alam. Oleh karena itu, sampah anorganik memerlukan perhatian khusus. Di sekolah, sampah anorganik sering ditemukan dalam bentuk botol plastik, kemasan makanan, kertas bekas, dan kemasan minuman. Sampah ini jika dikelola dengan benar dapat didaur ulang untuk digunakan kembali, mengurangi penggunaan bahan baru dan menghemat sumber daya alam.
  1. Sampah Berbahaya: Selain sampah organik dan anorganik, ada juga sampah yang tergolong berbahaya, seperti baterai bekas, lampu neon, atau sisa-sisa bahan kimia dari laboratorium. Sampah jenis ini membutuhkan penanganan khusus karena dapat merusak lingkungan dan membahayakan kesehatan. Di sekolah, sampah berbahaya ini mungkin tidak terlalu banyak, tetapi kita tetap perlu mengidentifikasi dan menyimpannya dengan cara yang aman untuk kemudian diserahkan kepada pihak yang berwenang dalam pengelolaannya.

Cara Pemilahan Sampah yang Harus Dilakukan

Agar pengelolaan sampah di sekolah berjalan dengan baik, langkah pertama yang harus dilakukan adalah pemilahan sampah. Pemilahan yang tepat akan memudahkan proses pengolahan dan mendaur ulang sampah dengan lebih efisien. Inilah cara-cara yang dapat kita lakukan:

  1. Menempatkan Tempat Sampah Terpisah Setiap kelas, kantin, dan ruang-ruang lainnya perlu dilengkapi dengan tempat sampah yang terpisah untuk jenis sampah organik, anorganik, dan berbahaya. Tempat sampah yang jelas dibedakan ini akan mempermudah siswa dan guru dalam membuang sampah pada tempat yang tepat.
  2. Edukasi dan Sosialisasi kepada Siswa dan Guru Mengedukasi siswa dan guru mengenai pentingnya pemilahan sampah adalah langkah penting dalam pengelolaan sampah di sekolah. Sekolah bisa mengadakan kampanye atau seminar tentang pengelolaan sampah, membuat poster-poster edukatif, atau mengadakan lomba terkait kebersihan dan pemilahan sampah. Dengan cara ini, kita dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab bersama untuk menjaga kebersihan sekolah.
  3. Pengolahan Sampah Organik Menjadi Kompos Sampah organik di sekolah bisa diolah menjadi kompos yang bermanfaat untuk pemupukan tanaman. Sekolah bisa menyediakan komposter sederhana untuk mengolah sisa-sisa makanan dan daun-daun kering. Hasil kompos tersebut bisa digunakan untuk merawat tanaman di taman sekolah, menjadikan sekolah lebih hijau dan indah.
  4. Daur Ulang Sampah Anorganik Sampah anorganik seperti plastik dan kertas dapat didaur ulang menjadi barang-barang berguna. Sebagian sampah anorganik seperti botol plastik dan kertas bekas dapat dijual untuk dijadikan bahan baku daur ulang. Ini tidak hanya mengurangi volume sampah, tetapi juga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi sekolah.
  5. Penanganan Sampah Berbahaya Sampah berbahaya seperti baterai bekas atau bahan kimia harus dikumpulkan dengan hati-hati dan diserahkan kepada pihak yang berwenang dalam pengelolaannya. Ini penting untuk menghindari dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan.

Ayo Mulai Dari Sekarang!

Mari kita lakukan perubahan di sekolah kita dengan mulai memilah sampah dari sekarang. Setiap tindakan kecil yang kita lakukan, seperti membuang sampah pada tempatnya, memilah sampah organik dan anorganik, serta mengolah sampah dengan cara yang tepat, akan berdampak besar bagi lingkungan sekolah dan bumi kita secara keseluruhan. Jika bukan kita, siapa lagi yang akan peduli? Bersama-sama, kita bisa menciptakan sekolah yang lebih bersih, lebih hijau, dan lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan. Ayo, mulai dari diri kita sendiri!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun