Utang luar negeri merupakan kewajiban suatu negara untuk membayar kembali pinjaman yang diterimanya dari luar negeri. Pembiayaan pembangunan adalah proses penggunaan uang untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Tujuan dari adanya utang luar negeri yaitu untuk menutupi kekurangan kebutuhan modal untuk Pembangunan ekonomi suatu negara.
Terdapat sumber dari adanya utang luar negeri yaitu berasal dari pinjaman komersial, Fasilitas Kredit Ekspor (FKE), pinjaman bilateral (bentuk pinjaman yang diberikan oleh negara-negara maju), pinjaman multilateral (bentuk pinjaman yang diberikan oleh Lembaga keuangan seperti IMF dan IDDI/COI) , dan Surat Berharga Negara (SBN).
Selain itu, terdapat juga 2 macam utang luar negeri, diantaranya yaitu utang luar negeri bank sentral dan utang luar negeri swasta. Utang luar negeri bank sentral merupakan utang luar negeri milik Bank Indonesia dengan tujuan untuk menyediakan cadangan devisa dan mendukung neraca pembayaran. Utang luar negeri swasta merupakan utang luar negeri penduduk dengan bukan penduduk yang didasari oleh adanya perjanjian berupa pinjaman, simpanan, dan lain-lain. Perjanjian tersebut dapat berupa valuta asing atau mata uang rupiah. Swasta tersebut seperti Perusahaan, Lembaga keuangan, dan Lembaga non keuangan.
Dampak dari adanya utang luar negeri dapat dilihat dari beberapa sisi, diantaranya yaitu sisi efektivitas, sisi kelembagaan, sisi ideologi, sisi implikasi sosial dan politik. Dalam sisi efektivitas, utang luar negeri dapat memberikan hambatan terhadap pertumbuhan ekonomi negara dan menyebabkan melebarkan kesenjangan, serta dapat menyebabkan peningkatan ketergantungan negara dalam modal asing. Selain itu, dalam sisi implikasi sosial dan politik, utang luar negeri sebagai sarana dalam pengembangan yang diberikan oleh negara-negara pemberi pinjaman untuk mengintervensi negara-negara penerima pinjaman.
Penyebab dari adanya utang luar negeri yaitu strategi defisit anggaran, tidak adanya kesadaran biaya di masa depan, dan faktor sosial politik.
Solusi untuk menyelesaikan utang luar negeri yaitu kebijakan pemerintah dalam utang luar negeri ini, yaitu dengan memprioritaskan dalam menanggulangi permasalahan kemiskinan dan kesenjangan, peningkatan lowongan pekerjaan, investasi, ekspor, dan melengkapi sarana prasarana. Debt Swap juga dapat digunakan sebagai Solusi karena dapat mengoptimalkan restrukturisasi utang. Selain itu, adanya potensi internal dan diplomasi ekonomi juga dapat digunakan sebagai Solusi.
Negara Indonesia memiliki utang luar negeri yang signifikan yaitu mencapai 1.200 triliun pada tahun 2023. Permasalahan tersebut dapat mempengaruhi kemampuan negara Indonesia dalam membiayai Pembangunan, karena Sebagian pendapatannya digunakan dalam membayar bunga dan pinjaman pokok. Tidak hanya itu, utang luar negeri tersebut dapat meningkatkan risiko krisis keuangan dan mempengaruhi stabilitas ekonomi negara Indonesia. Oleh karena itu, pentingnya mengatur penggunaan dana dalam pembiayaan Pembangunan dengan baik dan efektif.
Penyebab negara Indonesia memiliki masalah utang luar negeri tersebut diantaranya:
- Infrasi tinggi yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan dapat meningkatkan biaya hidup Masyarakat Indonesia, sehingga masyarakat menghemat dalam pengeluaran yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
- Resesi ekonomi global yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara Indonesia. Faktor penyebab tersebut disebabkan oleh kenaikan suku bunga, ketegangan geopolitik, dan lain-lain.
- Kebijakan pemerintah yang tidak efektif. Hal tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan utang luar negeri.
- Distribusi barang dan jasa yang tidak ada keseimbangan juga dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan utang luar negeri.
Beberapa hal yang dapat membantu negara Indonesia dalam mengatasi permasalahan utang luar negeri yaitu diantaranya:
- Meningkatkan pendapatan nasional, hal tersebut dapat membantu meningkatkan kempuan negara Indonesia dalam memberikan modal atau membiayai Pembangunan. Dalam meningkatkan pendapatan nasional dapat dilakukan berbagai cara seperti peningkatan produksi, investasi, dan pajak.
- Meningkatkan efisiensi penggunaan dana, hal tersebut juga dapat meningkatkan kemampuan negara Indonesia. Peningkatan efisiensi penggunaan dana dapat dilakukan dengan cara transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana.
- Meningkatkan investasi dalam negeri, hal tersebut dapat dilakukan dengan cana meningkatkan kemudahan dalam bidang bisnis, meningkatkan Pembangunan infrastruktur, dan meningkatkan Pendidikan.
- Meningkatkan Kerjasama internasional, hal tersebut dapat dilakukan dengan cara meningkatkan diplomasi, meningkatkan Kerjasama dalam bidang ekonomi, dan meningkatkan Kerjasama dalam bidang sosial.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Utang luar negeri dapat memberikan dampak pada efektivitas pembangunan, institusi, ideologi, implikasi sosial dan politik sehingga berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan ketergantungan modal asing. Penyebab utang luar negeri Indonesia yang signifikan antara lain inflasi, resesi ekonomi global, kebijakan pemerintah yang kurang efektif, serta distribusi barang dan jasa yang tidak seimbang. Beberapa solusi untuk mengurangi utang luar negeri antara lain peningkatan pendapatan, efisiensi penggunaan dana, investasi domestik, serta kerja sama internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H