Mohon tunggu...
Dwi Wahyu Intani
Dwi Wahyu Intani Mohon Tunggu... Lainnya - Freelancer - content writer

"The pen is the tongue of the mind" -- Miguel de Cervantes

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tak Sepatutnya Bayi Diberikan Kopi

23 Januari 2023   17:39 Diperbarui: 23 Januari 2023   17:43 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi menyuapi bayi (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Miris sekali melihat video yang beredar di media sosial, di mana ada seorang perempuan yang diduga memberi minuman kopi  pada bayi yang usianya masih sangat muda. Di dalam postingan tersebut, juga disematkan caption yang bikin mengelus dada terkait alasan pemberian minuman kopi.

Di luar hal itu, di masyarakat kita ternyata juga ada mitos turun-temurun yang mempercayai bahwa kopi dapat mencegah gejala step/kejang pada anak ataupun bayi. Bahkan, tak sedikit masyarakat yang  menggunakan kopi sebagai pertolongan pertama saat anak kejang untuk meredakan gejalanya. Waduh! Sebetulnya dibenarkan atau tidak ya memberikan kopi pada anak, terutama ketika usianya masih bayi?

Menurut informasi yang dihimpun dari beberapa laman kesehatan, American Academy of Pediatrics tidak merekomendasikan pemberian kopi pada anak-anak di bawah usia 12 tahun. Bukan tanpa alasan, ini karena kandungan kafein di dalam kopi yang dikhawatirkan dapat menyebabkan beberapa efek samping terhadap tubuh anak. Apalagi, saat usianya masih sangat muda, mereka belom memiliki perkembangan yang cukup bagus untuk menerima reaksi-reaksi yang bisa muncul akibat kafein dalam kopi, berbeda dengan orang dewasa.

Tak hanya kopi, larangan ini juga berlaku untuk pemberian jenis kafein dari sumber lain, seperti teh, soda berkafein, cokelat panas, atau pun permen karet.

Memangnya apa sih dampak kafein pada anak?

Secara umum, kafein dapat menyebabkan beberapa kondisi seperti kecemasan, dehidrasi, diare, kegelisahan, kemurungan, irama jantung yang tidak normal, kejang, tremor, sakit perut, refluks asam, sakit kepala, tekanan darah tinggi, dan gangguan tidur. Akan tetapi, efeknya pada anak yang paling mendesak, termasuk:

  • Gangguan tidur atau insomnia. Ini terjadi karena kafein dapat meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran sehingga efeknya dapat membuat selalu terjaga.
  • Meningkatkan kecemasan.
  • Menyebabkan ketagihan, sebab kafein adalah stimulan. Saat anak sudah diperkenalkan dengan kopi sejak dini, mereka bisa memiliki ketergantungan terhadap kafein yang akan mudah marah jika tidak dituruti kebutuhannya.
  • Tak hanya itu, sering kali kopi datang dengan kandungan gula yang tinggi, seperti kopi dalam kemasan. Di mana ini justru dikhawatirkan dapat memicu resiko kesehatan lain, misalnya pradiabetes dan resistensi insulin.

Pada orang dewasa, kopi memang sering dirasakan dapat memberikan manfaat yang nyata. Namun, hal ini tentu saja berbeda pada anak-anak karena respons mereka terlalu dini untuk menerima zat semacam kafein dalam minumannya. Anak-anak masih sangat sensitif terhadap kafein, oleh sebab itu, yuk mari lebih bijak lagi memberikan asupan pada buah hati, ya Moms. 

Referensi:

https://health.clevelandclinic.org/is-caffeine-bad-for-kids/amp/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun