Beberapa hari ini, saya membaca kabar di media sosial bahwa Kementerian Kesehatan mengumumkan adanya Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di beberapa provinsi di Indonesia yang sudah tersebar dari Sumatera hingga Papua. Tentu, kabar ini cukup mengejutkan dan mengkhawatirkan. Mengingat campak merupakan kondisi yang mudah menular dan bisa menyerang siapa saja dari segala usia.
Mau gak mau, saya jadi browsing apa itu campak serta apa penyebabnya. Menurut sumber yang saya baca, campak adalah infeksi serius yang disebabkan oleh virus dari keluarga Paramyxovirus. Istilah ini auto-membuat saya salfok dan bertanya-tanya
Apa itu Paramyxovirus? Apa saja yang termasuk dalam famili virus tersebut? Bagaimana virus menularkan penyakit?Â
Hehehee, rasa penasaran saya akhirnya semakin menggiring untuk berselancar di internet lebih lanjut. Dari sini, saya menemukan sebuah publikasi ilmiah yang menjelaskan Paramyxovirus tersebut. Dari referensi itu, saya mencatat beberapa poin penting terkait Paramyxovirus, si penyebab campak!
Paramyxovirus adalah kelompok virus dari keluarga Paramyxoviridae. Ini adalah virus RNA beruntai tunggal yang dapat menyebabkan infeksi pada hewan dan manusia.Â
Kalau dilihat dari sistem klasifikasinya, paramyxoviridae ini terdiri dari dua subfamili yang terkait dengan manusia, yakni:
1. Pneumovirinae: kelompok yang memunculkan genus pneumovirus (virus pernapasan syncytial), dan
2. Paramyxovirinae: kelompok yang memunculkan 3 Â genus, yaitu Morbilivirus (virus campak/rubeola), Respirovirus (virus paraibfluenza 1 dan 3), dan Rubulavirus (virus gondongan dan virus parainfluenza 2 dan 4).Â
Hmm ilmiah sekali ya bahasanya :)
Intinya sih, ternyata virus Paramoxyvirus ini gak cuma mencakup virus penyebab campak aja. Tetapi juga mencakup beberapa virus penyebab penyakit lain, seperti gondongan dan parainfluenza. Waduh, waduh....
Terus gimana nih virus bisa menyebarkan penyakit ke manusia?