Anemia  adalah  suatu  keadaan  dimana tubuh  memiliki  jumlah  sel  darah  merah yang  terlalu  sedikit,  yang  mana  sel  darah merah itu  mengandung  hemoglobin  yang berfungsi  untuk  membawa  oksigen  ke seluruh jaringan tubuh. Kejadian anemia di Kabupaten Sumedang menjadi penguat karena memiliki jumlahnya cukup besar dengan jumlah 5.360 ribu (23%) dari 15.822 jiwa (Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang, 2023. Diperkuat juga dengan data terkini tahun 2024 dari Puskesmas Cimalaka, terkait skrining anemia remaja putri tingkat sekolah menengah atas, khususnya di SMA Negeri 1 Cimalaka kelas 11. Siswa yang terdeteksi 35 % dari 215 siswa.
Anemia pada Remaja: Masalah yang Harus Ditangani Serius
Anemia, khususnya pada remaja putri, merupakan masalah kesehatan yang seringkali terabaikan. Di SMA Negeri 1 Cimalaka, Kabupaten Sumedang, data menunjukkan bahwa 35% siswa perempuan kelas XI mengalami anemia, dengan mayoritas berada pada tingkat ringan hingga sedang. Fakta ini mengkhawatirkan mengingat dampaknya yang besar pada perkembangan fisik, mental, dan prestasi akademik mereka.
Menurut survei Puskesmas Cimalaka tahun 2024, anemia pada remaja sering kali disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi dan pola makan yang tidak seimbang. Kebiasaan diet yang salah dan kurangnya pengetahuan tentang gizi memperburuk situasi ini.
Langkah Edukasi: Dari Pengetahuan Menuju Tindakan
Sebagai bagian dari program Pengabdian Kepada Masyarakat, tim mahasiswa dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengambil langkah nyata untuk mengatasi masalah ini. Mereka menyelenggarakan penyuluhan kesehatan bertajuk "Dari Pengetahuan Menjadi Tindakan" bagi siswa kelas XI-3 di SMAN 1 Cimalaka.
Kegiatan ini meliputi:
- Edukasi Mendalam: Penyuluhan mengenai penyebab, gejala, dan dampak anemia serta pentingnya konsumsi zat besi.
- Pembagian Tablet Tambah Darah: Diberikan kepada siswi dengan instruksi penggunaan yang jelas.
- Evaluasi Pemahaman: Dilakukan pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan peserta.
Hasilnya, skor pengetahuan rata-rata peserta meningkat signifikan, dari 86,86% (baik) menjadi 97,85% (sangat baik). Ini menunjukkan efektivitas program dalam memberikan wawasan baru tentang pentingnya pencegahan anemia.
Harapan dan Langkah Selanjutnya
Kegiatan ini membuktikan bahwa intervensi berbasis edukasi mampu meningkatkan kesadaran remaja akan pentingnya pola makan bergizi dan konsumsi tablet tambah darah. Namun, keberlanjutan program ini memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk sekolah, keluarga, dan layanan kesehatan setempat.
Sebagai langkah lanjutan, tim juga menciptakan Buku Saku Penanganan Anemia dan Video Animasi Edukatif yang diunggah di platform YouTube. Harapannya, materi ini dapat menjangkau lebih banyak remaja di wilayah lain.
Mari Bersama Tangani Anemia pada Remaja
Masalah anemia pada remaja adalah tantangan bersama yang memerlukan perhatian serius. Dengan kolaborasi dan edukasi berkelanjutan, kita bisa menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif. Raih Prestasi, Cegah Anemia!
(Untuk informasi lebih lanjut tentang program ini, tonton video kegiatan kami di Instagram melalui tautan berikut: Video Anemia)