Mohon tunggu...
Intan Gabriella
Intan Gabriella Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

seng penting yakin!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Yang Melahirkan Peradaban Tidak Pantas Dilecehkan - Stop Sexual Abuse!

12 Agustus 2022   22:08 Diperbarui: 12 Agustus 2022   22:18 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baik di luar belum tentu baik di dalam. Demikian pula halnya dengan diri manusia. Manusia yang terlihat baik dan berperilaku sopan dari luarnya belum tentu baik dan memiliki perilaku sopan di dalamnya. Banyak manusia yang hanya manis di awal saja, tapi akhirnya niat busuknya terlihat di mata manusia lain seperti contoh terjadinya kasus kekerasan seksual dan pelecehan seksual seringkali karena niat dan perilaku yang tidak baik dari pelaku bukan karena dari cara berpakaian korban saja.

Kekerasan seksual adalah setiap perbuatan merendahkan, menghina, menyerang atau tindakan lainnya terhadap tubuh terkait dengan nafsu perkelaminan, hasrat seksual sesorang atau fungsi reproduksi yang secara paksa, bertentangan dengan kehendak seseorang tanpa ada persetujuan dari korban berakibat penderitaan atau kesengsaraan terhadap fisik ataupun psikis. Sementara pelecehan seksual adalah tindakan seksual yang lewat sentuhan fisik maupun non fisik dengan sasaran organ seksual atau seksualitas korban.

Seringkali kita berangapan bahwa kekerasan seksual hanya bisa terjadi karena para perempuan menggunakan pakaian yang memancing hasrat para laki-laki. Padahal kenyataannya, kekerasan seksual dan pelecehan seksual dapat terjadi karena adanya niat dari pelaku. Pelaku dapat melakukan tindakan kekerasan seksual ataupun pelecehan seksual meskipun korban berpakaian sopan bahkan tertutup. Tentu saja, kita dianjurkan untuk menggunakan pakaian yang sopan dan jika dimungkinkan juga menggunakan pakaian tertutup karena bila menggunakan pakaian yang tertutup saja kita bisa menjadi korban apalagi yang menggunakan pakaian terbuka, bukan?

Ini yang perlu diperhatikan, siapapun dapat menjadi korban ataupun pelaku dari tindakan kekerasan dan pelecehan seksual. Bukan hanya perempuan. Walaupun pada umumnya dan secara data statistik, korban pelecehan dan kekerasan seksual dominan kepada perempuan, tapi tidak menutup kemungkinan juga jika laki-laki menjadi korban kekerasan dan pelecehan seksual. Dunia ini semakin menakutkan karena orang-orang jahat semakin banyak, untuk itu yang perlu dilindungi dan diberi eduksi terkait pencegahan kekerasan dan pelecehan seksual bukan hanya perempuan tapi juga laki-laki. Tentunya pemberian edukasi terkait kekerasan dan pelecehan seksual perlu dilakukan sejak dini.

KKN TIM II Universitas Diponegoro 2022 Kelurahan Sekaran, mengambil langkah yang tepat untuk mencegah terjadi kekerasan dan pelecehan seksual di Kelurahan Sekaran. Pencegahan kekerasan dan pelecehan seksual dilakukan melalui pemberian edukasi kepada karang taruna atau pemuda-pemudi di Kelurahan Sekaran. Pemaparan dan penyampaian edukasi mengenai kekerasan dan pelecehan seksual dilakukan oleh Intan Gabriella selaku anggota KKN TIM II Universitas Diponegoro 2022 yang merupakan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro angkatan 2019. Menurut data yang didapatkan, cukup banyak remaja di Kelurahan Sekaran dan kurang memahami perbedaan kekerasan dan pelecehan seksual dan mengenal cara pencegahannya. Padahal sebagai remaja sudah sebaiknya memahami perbedaan antara kekerasan dan pelecehan seksual serta mengenal bagaimana cara pencegahannya agar remaja-remaja ini ke depannya dapat menjaga diri dan lebih waspada akan adanya tindakan kekerasan dan pelecehan seksual. Sehingga ini menjadi alasan yang mendasari dibentuknya program kerja monodisiplin mengenai edukasi kekerasan dan pelecehan seksual kepada karang taruna.

(dokpri)
(dokpri)

Melalui adanya edukasi kekerasan dan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Intan Gabriella pada 17 Juli 2022 di RW.07, Kelurahan Sekaran, Kecamatan Gunung Pati, dihasilkan pemahaman dari karang taruna mengenai kekerasan dan pelecehan seksual dan bagaimana bentuk pencegahannya. Sehingga dengan demikian, diharapkan para remaja ini akan lebih waspada dengan sekitarnya dan dapat menyebarkan edukasi ini ke orang-orang di sekitarnya agar yang memahami pencegahan terjadinya tindakan kekerasan dan pelecehan seksual semakin banyak dan kasus kekerasan dan pelecehan seksual semakin menurun di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun