Mohon tunggu...
Intan Febriani
Intan Febriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ekonomi

Mahasiswi Universitas Slamet Riyadi Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Unisri 2021 Mendukung Salah Satu UMKM Keripik Tempe Sagu di Desa Sringin dalam Melakukan Branding

17 Agustus 2021   16:43 Diperbarui: 17 Agustus 2021   16:45 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemberian MMT (Dokpri)

KKN Unisri 2021: Mendukung Salah Satu UMKM Keripik Tempe Sagu di Desa Sringin Dalam Melakukan Branding

Karanganyar- Branding dalam suatu usaha pasti sangatlah penting, karena branding akan menjadi first impression produk dalam masyarakat. Mendefinisikan branding sebagai proses memberikan makna kepada perusahaan, produk atau jasa dengan membuat dan membentuk nilai brand di dalam ingatan pelanggan.

Maka dari itu Intan Febriani seorang mahasiswi dari Universitas Slamet Riyadi Surakarta dengan Dosen Pembimbing Lapangan Dr. Dora Kusumastuti, SH.MH dalam melaksanakan KKN-Tematik mendukung salah satu produsen keripik tempe sagu di Dusun Ngemping, Desa Sringin, Jumantono, Karanganyar dalam pembaruan label beserta pembuatan MMT agar lebih dikenal oleh masyarakat.

Label keripik tempe baru (dokpri)
Label keripik tempe baru (dokpri)

                                                                           

Pada Senin, (16/08/2021) Penyerahan label baru dan MMT kepada produsen keripik tempe sagu yaitu Bapak Bejo dan Ibu Mariyatin. Penyerahan dilakukan di tempat produksi keripik tempe atau rumah pribadi. 

Dipilihnya keripik tempe KAMILA RISQI sebagai salah satu UMKM lokal di Desa Sringin yang kami dukung adalah karena permasalahan yang kami dapat dari produsen ialah kurangnya eksistensi dalam masyarakat sekitar dan pelabelan yang masih sangat sederhana hingga mempengaruhi pemasaran produk keripik tempe sagu. 

Produk keripik tempe dari KAMILA RISQI ini menggunakan bahan-bahan yang berkualitas dan dibuat tanpa bahan pengawet, cara penggorengannya pun masih secara tradisional yaitu masih menggunakan tungku kayu jadi cemilan yang memiliki rasa enak,gurih, dan renyah ini aman dikonsumsi dari anak—anak hingga dewasa. Harapan kami dengan adanya label dan MMT yang telah diberikan dapat meningkatkan eksistensi dan pemasaran produk keripik tempe sagu Desa Sringin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun