"Meskipun dunia penuh dengan penderitaan, ia juga penuh dengan perjuangan untuk menaklukan penderitaan itu." -Hellen Keller-
Seperti apa rasanya hidup tanpa bisa melihat, mendengar, dan berbicara? Sungguh tak terbayangkan rasanya hidup dalam keterbatasan yang luar biasa seperti itu tentulah sangat menakutkan. Tetapi hal itu tak menjadi hambatan ataupun keterbatasan bagi Hellen Keller. Meskipun dalam keadaan buta-tuli-bisu, dia mampu menjalani hidup dengan aktif dan memberikan manfaat yang besar bagi sesama dalam keterbatasankeadaannya.
Hellen Keller, perempuan paling hebat di abad ke-20. Itulah nama yang ia dapatkan dari Winston Churchill karena perjuangannya dalam mengatasi berbagai keterbatasan yang ia miliki. Kini nama Hellen Keller dikenang di seluruh dunia sebagai simbol keberanian danharapan serta perlambang bagi apa yang dapat diraih oleh spirit manusia meskipun dihadang oleh keterbatasan fisik yang berat.
Bukan hanya sekedar simbol saja, Hellen Keller adalah seorang perempuan dengan kecerdasan gemilang,ambisi yang tinggi dan keberhasilan yang luar biasa. Dia mempersembahkan hidupnya untuk membantu orang lain.
Dibalik keberhasilannya dalam mengatasi keterbatasan yang ia miliki, ada sosok Annie Sullivan guru yang penuh pengabdian, dengan gigih dan setia membimbing Hellen mengenali dan memasuki dunia yang tanpa batas. Ibarat kata, Annie dan Hellen Keller bagaikan sejoli yang tak terpisahkan. Kemanapun Hellen pergi, pasti selalu ada Annie yang menyertai. Begitu sebaliknya. Maka ketika Annie Sullivan pergi untuk selamanya, Hellen merasa ada yang salah dalam dirinya. Seperti yang diceritakannya dalam autobiografi Hellen Keller The Story of My Life (1904).
Hellen Keller menjadi sosok yang luar biasa dan menginspirasi. Banyak kisahnya yang terabaikan, seperti perjalanan kariernya sebagai penulis, keterlibatannya dalam politik sebagai pendukung sosialisme dan aktif mempromosikan perlakuan yang lebih baik terhadap para penyandang cacat. Hellen mengambil peranan penting dalam program American Foundation of the Overseas Blind.
Dia pergi ke berbagai negara di usia senjanya dalam mempromosikan hak-hak para penyandang cacat dan menghidupkan impian mereka bahwa dalam keterbatasan pun kita dapat menciptakan hal yang luar biasa. Seperti apa yang ia katakan, “Bergembiralah! Jangan pikirkan kegagalan hari ini, pikirkanlah kesuksesan yang akan datang esok...Sukses akan diraih jika engkau gigih dan akan engkau temukan kegembiraan dalam menaklukan berbagai rintangan.”
Jadi, mari kita nyalakan dan gemakan kembali apa yang sudah diperjuangkan oleh Hellen Keller!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H