Mohon tunggu...
Intan Fauziah
Intan Fauziah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Andalas

Hobi: Membaca,Menulis,Memasak Topik yang disuka: Politik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengelolaan Sampah Kemasan

3 Desember 2024   18:26 Diperbarui: 3 Desember 2024   18:32 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Abstrack

The problem of plastic waste has become a global issue that impacts the environment, health, and ecosystems. One of the main sources of plastic waste is disposable food packaging. This article discusses efforts to reduce plastic waste from food packaging with approaches that can be applied by the community, business actors, and the government. Strategies such as the use of environmentally friendly alternative materials,public education, and strengthening regulations are the main focus in managing plastic waste.


Abstrak
Masalah sampah plastik telah menjadi isu global yang berdampak pada lingkungan, kesehatan, dan ekosistem. Salah satu sumber utama sampah plastik adalah kemasan makanan sekali pakai. Artikel ini membahas upaya pengurangan sampah plastik dari kemasan makanan dengan pendekatan yang dapat diterapkan oleh masyarakat, pelaku usaha, dan pemerintah. Strategi seperti penggunaan bahan alternatif ramah lingkungan, edukasi masyarakat, dan penguatan regulasi menjadi fokus utama dalam pengelolaan sampah plastik.

Pendahuluan


Plastik adalah material yang sangat populer dalam kehidupan modern karena sifatnya yang ringan, murah, dan tahan lama. Namun, sifat ini juga menjadikan plastik sulit terurai, sehingga menimbulkan masalah lingkungan yang serius. Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan bahwa Indonesia menghasilkan sekitar 68,5 juta ton sampah per tahun, dengan 15% di antaranya berupa sampah plastik. Sebagian besar berasal dari kemasan makanan sekali pakai. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis penyebab tingginya sampah plastik dan memberikan solusi praktis untuk mengurangi dampaknya.

KATA KUNCI:  Sampah Kemasan,Pengelolaanya

Pembahasan

Penyebab utama sampah plastik dari kemasan makanan adalah konsumsi makanan cepat saji merupakan tren konsumsi makanan cepat saji yang menggunakan kemasan plastik meningkat, terutama di kota besar. Ketersediaan alternatif yang terbatas pada penggunaan kemasan alternatif seperti kertas atau bahan biodegradable masih minim karena harga yang lebih mahal. Kebiasaan konsumen kurangnya kesadaran masyarakat tentang dampak sampah plastik membuat penggunaan plastik menjadi hal yang biasa.

Upaya pengurangan sampah plastik yaitu dengan cara penggunaan bahan alternatif inovasi dalam penggunaan bahan ramah lingkungan, seperti bioplastik atau kemasan berbasis serat alam, perlu ditingkatkan. Edukasi Masyarakat juga perlu tentang dampak plastik terhadap lingkungan harus dilakukan secara aktif di sekolah, kampus, dan komunitas masyarakat. Penguatan regulasi pemerintah dapat memberlakukan kebijakan larangan penggunaan plastik sekali pakai atau memberikan insentif bagi pelaku usaha yang menggunakan kemasan ramah lingkungan. Kolaborasi multi-stakeholder pelibatan pihak swasta, masyarakat, dan pemerintah dalam program pengelolaan sampah, seperti program daur ulang, menjadi kunci keberhasilan pengelolaan sampah kemasan

Kesimpulan 

Masalah sampah plastik dari kemasan makanan dapat diatasi dengan pendekatan yang terintegrasi. Edukasi masyarakat, penggunaan bahan alternatif, dan penguatan regulasi menjadi langkah penting yang harus dilakukan. Mahasiswa sebagai agen perubahan dapat mengambil peran aktif dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan terlibat dalam kampanye peduli lingkungan. Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama keberhasilan pengelolaan sampah plastik secara berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun