Mohon tunggu...
Intan dwiyatni
Intan dwiyatni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar mahasiswa

Intan dwiyatni saya sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi dengan jurusan PGSD

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran lingkungan dan budaya dalam perkembangan sosial emosional

19 Januari 2025   18:33 Diperbarui: 19 Januari 2025   18:33 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Budaya mencakup sistem nilai, norma, kepercayaan, dan praktik yang ada dalam suatu kelompok masyarakat. Budaya memengaruhi cara individu berperilaku, merasakan, dan berinteraksi dengan orang lain. Beberapa cara budaya memengaruhi perkembangan sosial-emosional antara lain:

1. **Nilai-Nilai Budaya dan Pengaruhnya terhadap Regulasi Emosi**  

   Setiap budaya memiliki pandangan yang berbeda tentang cara yang tepat untuk mengekspresikan emosi. Misalnya, dalam beberapa budaya, mengekspresikan perasaan secara terbuka dianggap positif, sedangkan dalam budaya lain, menahan atau menyembunyikan emosi lebih dihargai. Nilai-nilai budaya ini memengaruhi cara individu mengelola dan mengekspresikan perasaan mereka, yang pada gilirannya berpengaruh pada hubungan sosial mereka.

2. **Norma Sosial dan Harapan terhadap Perilaku Sosial**  

   Budaya juga menentukan norma sosial dan harapan terhadap perilaku sosial yang dapat mempengaruhi perkembangan sosial-emosional. Misalnya, dalam budaya kolektivis, di mana kebersamaan dan kepentingan kelompok lebih diutamakan, anak-anak diajarkan untuk lebih sensitif terhadap kebutuhan orang lain dan menjaga keharmonisan. Sementara itu, dalam budaya individualis, nilai-nilai seperti kemandirian dan pencapaian pribadi lebih ditekankan, yang memengaruhi cara individu merespons perasaan dan membangun hubungan.

3. **Perbedaan Budaya dalam Pengasuhan Anak**  

   Gaya pengasuhan juga dapat bervariasi berdasarkan budaya. Di beberapa budaya, orang tua mungkin lebih otoritatif, dengan menetapkan aturan yang jelas dan mengajarkan kontrol diri, sedangkan di budaya lain, orang tua lebih permisif atau lebih mengutamakan kebebasan berekspresi. Perbedaan dalam gaya pengasuhan ini akan mempengaruhi kemampuan anak untuk mengatur emosi mereka dan berinteraksi secara sosial dengan orang lain.

4. **Peran Tradisi dan Ritual Budaya**  

   Tradisi dan ritual budaya juga memiliki dampak yang signifikan dalam perkembangan sosial-emosional. Kegiatan seperti perayaan keluarga, ritual agama, atau pertemuan komunitas memberikan kesempatan untuk mengembangkan rasa kebersamaan dan identitas sosial. Melalui ritual ini, individu belajar cara mengekspresikan solidaritas, empati, dan dukungan emosional dalam konteks sosial yang lebih luas.

**Interaksi Antara Lingkungan dan Budaya**

Lingkungan dan budaya sering kali berinteraksi secara kompleks dalam mempengaruhi perkembangan sosial-emosional. Misalnya, seorang anak yang dibesarkan dalam keluarga dengan budaya tertentu akan terpapar nilai-nilai budaya itu sejak dini. Namun, lingkungan sekitar, seperti sekolah atau teman sebaya, juga dapat mempengaruhi bagaimana nilai-nilai tersebut diterima atau diubah. Interaksi ini menciptakan pengalaman unik bagi setiap individu dalam mengembangkan keterampilan sosial dan emosional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun