Mohon tunggu...
Intan Sutari
Intan Sutari Mohon Tunggu... Freelancer - Tulisan baik berasal dari tulisan amburadul yang terus diperbaiki. Konsisten menambah jam tayang!

Konsisten belajar menulis, temukan aku di intansutari23.blogspot.com atau intancutari98@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial

Tanggal Keramat di Aplikasi Shopping

12 November 2020   17:42 Diperbarui: 12 November 2020   21:50 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diskon 90% untuk produk tertentu

Ekstra 2 GRATIS ONGKIR

BIG SALE 45+15% 

BELI SEKARANG

Contoh di atas adalah kata-kata mutiara yang sering keluar di Aplikasi shopping saat kita membukanya. Jika iman anda lemah, mungkin anda segera berebut flash sale dan segera memasukkannya ke keranjang belanja. Jangan lupa cekout alias bayar!

"Katanya Indonesia dalam masa resesi? 11.11 masih ramai orang berbelanja!" Itu pertanyaan dari otak saya. Teman-teman saya banyak yang cekout hingga ratusan ribu rupiah. Positif thinking aja mungkin mereka berjualan, selagi ada promo gratis ongkir ya kulakan barang yang banyak nanti tinggal jualnya saja. Atau mungkin itu titipan dari tetangga, teman ataupun saudaranya yang tidak punya akun shopping.

Semenjak hadirnya Aplikasi online shopping kini muncul tanggal keramat setiap bulannya. Tidak dapat dipungkiri bahwa kemudahan dalam berbelanja menambah sifat konsumtif dalam diri. Kalau saya sudah mengurangi belanja dalam satu tahun ini, utamanya ialah mengurangi pengeluaran setiap bulannya. Selain itu saya juga berusaha untuk hidup minimalis -halah alasan-. Kebiasaan yang saya lakukan yaitu dengan tidak membuka aplikasi orens maupun ijo itu. Setiap kali muncul notifikasi menarik berupa penawaran maupun diskon langsung saya skip. Biarlah. Meskipun saya tidak hobby dalam berbelanja kalau ditawarin begitu ya mana nggak tergoda. Mata langsung terang.

Kluntingan iklan di aplikasi shopping memang cukup mengganggu ya. Jika jiwa konsumtif seseorang sudah mendarah daging cukup sulit dihilangkan. Menurut survey saya, kaum hawa lah yang lebih sering berbelanja. Dapat ditandai ketika mau jalan seringkali mendengar kata sebagai berikut: "Aduh aku gak punya baju". Padahal baju dalam almari sudah hampir tidak muat. Warna baju juga tersedia dari warna pastel hingga warna gonjreng.

Nafsu dalam berbelanja yang terus menggelora pelan-pelan harus dikurangi. Dengan tidak sering berbelanja maka keuangan cukup aman, bisa digunakan untuk hal lain yang lebih penting. Untuk urusan gaya dan fashion memang sangat kudet. Tetapi tidak apa-apa kok. Selagi masih muda maka saya harus disiplin diri untuk mengatur keuangan. Cekout ilmu baru mungkin kedengarannya aneh, tapi sangat penting. Kata Motivator Pak Tung Desem Belajarlah sebanyak-banyaknya ilmu, investasikan leher ke atas karena lebih utama untuk jangka panjang. Ya, saya termotivasi dengan perkataan beliau. Kebiasaan berbelanja akan saya alokasikan untuk membeli kuota internet sebagai penunjang belajar saya. Entah ilmu apapun itu, karena semua ilmu itu bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun