Mohon tunggu...
Intan  Cahyani
Intan Cahyani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikai ,Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja.

Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi,Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri MPU Kuturan Singaraja.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Nasib Pekerja Pariwisata di Masa Pandemi Covid-19

7 Juli 2021   08:32 Diperbarui: 7 Juli 2021   09:51 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nasib pekerja pariwisata di masa pandemic

Masa pandemic corona virus disease 2019 terus berlanjut hingga saat ini , seperti yang kita semua ketahui bahwa efek dari penyebaran virus covid  19 telah berdampak pada hampir seluruh aspek kehidupan. Hal -- hal yang terpengaruh dalam masa pandemic yang paling terpengaruh terutamanya dalam hal perekonomian , dimana tentunya perekonomian merupakan sumber pendapatan untuk bertahan hidup.

Di beberapa daerah salah satunya adalah Bali dimana sumber utama perekonomiannya atau pendapatannya berasal dari industry pariwisata tentunya mengalami penurunan yang signifikan. Mengingat atauran pemerintah yang belum memperbolehkan dibukanya industry pariwisata hingga kasus penyebaran virus corona  menurun. Dan juga kekawatiran orang -- orang terkait penyebaran virus mengakibatkan mereka enggan untuk melakukan perjalanan jauh kecuali dengan alasan yang memang tidak bisa di tunda.

Dampak dari ditutupnya industry pariwisata di Bali juga dirasakan oleh Gede Surya salah seorang yang berprofesi sebagai guide yang penghasilannya berasal dari upah memandu atau mengantar wisatawan ke tempat -- tempat wisata , " Selama masa pandemic ini saya dan hampir semua teman saya yang se profesi memilih untuk pulang kampung dan beralih pada sector pertanian untuk mendapat penghasilan agar bisa menghidupi keluarga " tuturnya.

Tak dapat di pungkiri jika sector pariwisata adalah sector yang paling terkena dampak dari adanya penyebaan virus covid 19 ini. Banyak dari para pekerja di sector pariwisata yang nasibnya di gantung bahkan banyak juga yang terkena PHK yang mengakibatkan mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya dengan memadai. Karnanya kebanyakan dari mereka yang mulanya merantau lebih memilih pulang ke kampung halaman karna kehidupan di perkotaan aatau di sector -- sector pariwisata tidak lagi bisa menunjan kebutuhan hidup mereka.

Sekarang ini situasinya memang  masih banyak masyarakat yang ogah bepergian ketika melihat kasus baru virus corona masih meningkat diambah lagi sekarang ini sudah ada vriaan baaru dali virus corona yaitu yang jenis delta. Oleh sebab itu, marketing digital harus dimanfaatkan secara baik oleh setiap pelaku usaha pariwisata agar sektor itu kembali bergeliat.  

Salah satu pemilik hotel di daerah Legian , Kuta juga sangat merasakan dampak yang sangat mempengaruhi pendapan nya, " di masa pandemic ini memang merupakan sesuatu yang sangat suslit untuk di hadapi terutamanya di sector pariwisata ini, banyak hotel dan restoran di daerah kuta yang telah gulung tikar karna tidaak adaanya pendaptang untuk menggaji karyawannya. Saya sendiri selaku owner dengan sangat menyesal harus mem PHK lebih dari setengah karyawaan saya karna tidaak adanya pemasukan sama sekali selama masa pandemic ini." Tutur nya.

Situasi pandemic sudah berlangsung selama lebih dari satu tahun lamanya, kebanyakan orang yang mulanya bekerja di sector pariwisata sekarang telah beralih profesi sebagai pedagang dan juga petani. Tentunya semua orang selalu menunggu tentang kapan di bukanya kembalai sector pariwisata di Bali. Sebelum pandemic covid -- 19 ,sector pariwisata penyumbang terbesar ke 2 bagi pendapatan negara , namun pandemic covid 19 telah membuat banyak destinasi wisata lumpuh tak bergerak. Oleh karna itu , sector pariwisata harus segera bangkit kembali di era kenormalan baru saat ini dengan tetap mematuhi protocol kesehatan.

Dengan bangkitnya kembali sector pariwisata diharapkan mereka yang telah kehilangan pekerjaan mereka dapat kembali bekerja seperti semula dan keindahan pulau Bali dengan ragam budayanya dapat kembali menjadi penglipur lelah para wisatawan baik itu wisatawan manca negara maupun wisatawan domestic.

Nyoman Dharma salah satu pedagang di pasar Anyar yang merupakan salah satu karyawan di sebuah hotel di daerah Kuta mengungkapkan betapa ia berharap segera pulihnya sector pariwisata di bali. " Saya slalu bertanya -- Tanya tentang kapan pandemic ii akan berakhir , sehingga semua bisa kembali normal dan industry pariwisata dapat di buka kembali".Tuturnya.

Tentu nya sangat banyak kerugian yang telah di alami oleh orang -- orang yang bekerja di industry pariwisata, hilangnya mata pencaharian dan harus beradaptasi dengan kebiasaan -- kebiasaan yang sebelumnya tidak pernah dilakukannya.                                                                          

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun