![[Geguritan] Keblek Ndhuwur Cungkup](https://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2024/08/22/img-20240804-203848-66c6ffd734777c3d303f1f32.jpg?t=t&v=100&x=100&info=meta_related)
![[Geguritan] Nggedabrus](https://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2024/08/22/screenshot-2024-08-22-07-38-05-46-66c68933ed641559e910aa02.jpg?t=t&v=100&x=100&info=meta_related)
Sabtu ,5 Juni 2021 pukul 08:45 wita dilangsungkannya Workshop Sastra Klasik hari ke -2 oleh Yayasan Puri Kauhan Ubud dengan mengusung tema mengenai geguritan dan kidung. Acara dibuka langsung oleh menteri perhubungan RI Bapak Budi Karya Sumadi yang masih dipandu langsung oleh Teguh Mertasari selaku host.
Peserta tampak begitu antusias untuk mengikuti workshop dilihat dari banyaknya jumlah pastisipan dan juga banyaknya pertanyaan dari partisipan mengenai materi yang di bahas. Workshop ini merupakan kelangsungan dari serangkaian workshop awal yang diadakan pada 4 juni 2021 oleh Yayasan Puri Kauhan Ubud , wokshop ini akan diadakan selama 3 hari berturut-turut. Dimana pada hari pertama membahas tentang sastra klasik berupa puisi dan juga cerpen . Selain workshop ,Yayasan Puri Kauhan Ubud juga memberikan kesempatan / peluang untuk menulis/nyastra dengan mengadakan lomba sastra.
Menurut Wayan Suteja selaku narasumber "Tulisan merupakan warisan kebudayaan yang paling bertahan ketimbang istana,pusaka atau regalia. Secara umum kidung dianggap hanya seputaran kerohanian. Sehingga itu yang membuat pembuatan kidung mandeg"
