Dilihat melalui tiga perspektif diatas dapat disimpulkan bahwa realisme memandang bahwa negara akan bersifat agresif dalam menghadapi ancaman yang berpontensi mempengaruhi kawasannya. Namun, dilain sisi tujuan utama negara adalah keamanan kekuasaan dan dalam menyikapinya menggunakan kekuatan (power) adalah hal yang wajar. Selain itu, Realisme menekankan bahwa struktur internasional yang anarki membuat negara selalu berada dalam situasi tidak pasti dan mudah memicu hubungan konfliktual. Dimana, dalam dunia internasional sifat dasar negara cenderung egois dan lebih mementingkan kepentingannya sendiri.
Referensi: -Mohamad Roayidin;buku Teori Hubungan Internasional dari Perspektif klasik sampai non-barat, Terbit Depok:Rajawali Pers,2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H