KOPI RENDAH KAFEIN YANG KAYA KANDUNGAN ANTIOKSIDANÂ UNTUK MENGATASI PENYAKIT OBESITAS
Di masa ini terdapat banyak minuman yang populer, seperti contohnya adalah kopi. Kopi merupakan minuman yang diminati banyak masyarakat Indonesia dikarenakan rasa yang nikmat dan otentik. Bahkan pada masa kini, kopi sudah jadi gaya hidup anak jaman sekarang atau bias akita sebut anak milenial. Kopi umumnya berasal dari biji kopi pilihan yang diolah menjadi minuman kopi. Minuman kopi sendiri diminati oleh berbagai kalangan, mulai dari remaja hingga dewasa. Berbagai macam jenis kopi tercipta di dunia ini. Menurut Data dan Sistem Informasi dari Pertanian Kementerian Pertanian, konsumsi kopi tingkat nasional di tahun 2021 diperkirakan menyentuh 795.000 ton dengan tingkat konsumsi sebanyak 370.000 ton. Kopi sendiri biasanya dikonsumsi oleh Masyarakat dikarenakan dapat menahan rasa kantuk yang disebabkan oleh kandungan kafein didalamnya. Menurut beberapa penelitian, minuman kopi mengandung bermacam - macam zat psikotik, salah satunya yaitu kafein yang bisa menstimulus produksi hormon adrenalin dan juga kortisol. Sehingga karena adanya zat tersebut, kopi terbukti memiliki efek menahan rasa kantuk dan meningkatkan tingkat kesadaran mental, pikiran, konsentrasi, dan respons pada tubuh. Akibatnya, tubuh dapat tetap terjaga atau sadar. Umumnya kopi yang mengandung tinggi kafein yaitu kopi yang cenderung memiliki warna dan rasa yang pekat atau biasa kita menyebutnya kopi hitam. Namun, kandungan kafein yang tinggi tentunya tidak baik untuk tubuh kita. Menurut penelitian Muhartono et al (2019), konsumsi kopi yang tentunya tinggi akan kandungan kafein dapat mengakibatkan meningkatnya risiko kematian sebanyak 21%, meningkatkan detak jantung, tekanan darah tinggi, keguguran pada wanita, dan dapat juga sebabkan kerusakan pada hati atau hepar. Masalahnya, kopi hitam ini merupakan kopi yang paling diminati oleh Masyarakat. Sehingga, muncul inovasi produk baru yaitu kopi dengan penambahan bubuk biji papaya yang dapat mengurangi tingkat kandungan kafein pada pada kopi hitam. Dengan konsentrasi perbandingan 30(kopi) : 70(bubuk biji pepaya).
Berhubung limbah biji papaya sangat banyak, limbah organik tersebut dapat dimanfaatkan dan digunakan karena sangat berpotensi. Limbah organic yang bermanfaat untuk tubuh manusia salah satunya adalah papaya, terutama di bijinya. Masyarakat beranggapan bahwa biji papaya merupakan limbah yang tidak berguna karena informasi yang didapatkan oleh mereka sangat minim. Masyarakat belum mengenal secara luas mengenai manfaat dari limbah bij papaya ini. Padahal, terdapat banyak penelitian ilmiah yang meneliti mengenai aktivitas farmakologis dari bagian - bagian pepaya beserta khasiat yang menjanjikan, terutama pada bagian bijinya. Biji C. papaya atau sering disebut dengan biji pepaya merupakan bagian dari tumbuhan pepaya yang sering dianggap Masyarakat sebagai sampah organik. Banyak orang yang tak mengetahui bahwa terdapat banyak sekali penelitian ilmiah yang menyebutkan bahwa pepaya mempunyai khasiat dalam aspek Kesehatan (medis). Dilihat dari kegunaanya, biji pepaya diketahui mengandung kandungan yang sangat baik dan berguna bagi kesehatan tubuh, yaitu mengandung antioksidan yang sangat tinggi, juga dapat sebagai anti fungal / jamur dan anti bacterial karena ada senyawa baik seperti terpenoid, flavonoid, tacophenol, karpain, enzim papain, khimoprotein enzym, dan lisozim.
Banyak penelitian mengungkapkan kalau semua bagian pepaya bisa dipergunakan, temasuk dengan biji pepaya yang terbukti punya berbagai manfaat yang berkhasiat, seperti dapat cegah penyakit obesitas karena mengandung anti oksidannya yang banyak sekali. Oleh karena itu, inovasi produk olahan dari limbah organik (biji pepaya) ini bagus untuk didukung. Cara pemanfaatan limbah biji papaya yang baik yaitu bisa dengan mengolahnya menjadi produk minuman alternatif biji kopi yang tinggi kafein, yaitu bubuk kopi dari biji pepaya yang tentunya tanpa kandungan kafein. Menurut beebrapa penelitian yang ditemukan, kafein sendiri dapat mengakibatkan meningkatnya risiko kematian sebanyak 21%, meningkatkan detak jantung, tekanan darah tinggi, keguguran pada wanita, dan dapat juga sebabkan kerusakan pada hati atau hepar. Dengan penambahan bubuk biji pepaya pada minuman kopi, tentunya kandungan kafein pada minuman tersebut dapat berkurang cukup banyak. Ditambah juga manfaat yang didapatkan dari minuman tersebut akan bertambah terutama kandungan antioksidan yang tentunya bermanfaat untuk tubuh dan dapat mencegah berbagai penyakit seperti penyakit obesitas. Selain kandungan tersebut, banyak senyawa yang berkhasiat untuk tubuh yang terkandung pada biji pepaya yang sudah terbukti bisa benfungsi untuk menurunkan kadar kolesterol di tubuh. Di  biji papaya juga ada kandungan zat etanol dan asetat yang memiliki kegunaan yang hampir sama dengan kafein, namun tentu kadarnya lebih sedikit bila dibandingkan dengan kafein pada kopi biji kopi, sehingga zat tersebut akan tetap baik bagi tubuh. Dengan memberi penambahan bubuk biji pepaya pada minuman kopibiji kopi, tentunya akan mengurangi asupan kafein yang dikonsumsi. Sehingga Masyarakat tidak terlalu khawatir akan asupan kafein berlebih yang dikonsumsinya. Efek yang akan didapatkan yaitu tubuh menjadi lebih sehat, dan ditambah juga benefit yang didapat akan bertambah akibat dari penambahan bubuk biji pepaya pada minuman kopi dari biji kopi tersebut. Benefit yang didapat tersebut tentunya tak bisa kita dapatkan pada minuman dari biji kopi biasa pada pasaran.
Menurut berbagai penelitian ilmiah yang didapatkan mengenai kandungan pepaya, terbukti bahwa biji pepaya mengandung tinggi antioksidan bila proses olahnya benar dan tepat dengan metode yang sesuai dengan ketentuan. Antioksidan sendiri adalah senyawa yang berguna untuk melindungi sel di tubuh manusia dan menghindarkan sel – sel dari kerusakan akibat molekul instabil yang sering disbut sebagai radikal bebas. Radikal bebas yaitu molekul yang mempunyai 1 atau lebih elektron tak berpasangan yang bisa mengakibatkan kerusakan sel-sel pada tubuh kita dengan cara mencuri electron dari molekul yang sehat kemudian berakibat terjadinya reaksi berantai yang bisa merusak dan merugikan sel tubuh beserta DNA. Ditemukan pada penelitian yang dilakukan oleh Safitri dkk (2022), diketahui bahwa ekstrak biji C. Papaya mempunyai tingkat nilai antioksidan IC 50 sebesar 53, 41 ppm dan bermanfaat sebagai penghambat radikal bebas yang berperan sangat penting bagi tubuh manusia. Antioksidan telah terbukti berguna untuk mengatasi dan mencegah terjadinya penyakit obesitas dengan cara menyeimbangkan kenaikan radikal bebas pada tubuh. Diketahui, obesitas merupakan suatu kondisi yang dimana terjadi penumpukkan lipid atau lemak dalam tubuh. Obesitas bisa menyebabkan terjadinya stress oksidatif karena terdapat ketidakseimbangan antara radikal bebas dengan kadar antioksidan tubuh kita. Stress oksidatif sendiri ialah keadaan yang diakibatkan peningkatan radikal bebas dalam tubuh yang tentunya tidak diimbangi dengan peningkatan kadar antioksidan sehingga tubuh tidak mampu menetralkannya. Ketidakseimbangan itu bisa dikarenakan oleh banyak faktor yang ada, seperti contohnya akibat paparan radiasi, berbagai polusi, rokok, pola makan yang tak seimbang / buruk, dan berbagai faktor lain yang akibatkan produksi radikal bebas melampaui kemampuan yang dibisa tubuh untuk menangkalnya. Hal tersebutlah yang mengakibatkan sel - sel tubuh tak berfungsi seperti semestinya dan sebabkan kerusakan pada DNA, lipid, serta protein.
Untuk mendapatkan nilai kadar antioksidan yang tinggi, tentunya harus dengan prosedur pengolahan yang sesuai. Teknik sangrai yang salah bisa sebabkan turunnya kadar antioksidan bubuk biji pepaya yang dihasilkan. Proses sangria bubuk biji kopi dengan waktu yang lama atau melebihi batas akan menyebabkan penurunan nilai kadar antioksidan yang dihasilkan. Pada penelitian yang sudah dilakukan oleh Suprayitno, et. al (2023), sudah dijelaskan bahwa proses sangria yang lama akan sebabkan kadar antioksidan yang dihasilkan rendah, begitupun sebaliknya. Semakin sebentar proses sangrai, akan menghasilkan bubuk biji pepaya dengan nilai kadar antioksidan yang sagat tinggi. Sehingga bisa diambil kesimpulan, bahwa proses sangria sebaiknya menggunakan Teknik sangrai dengan durasi singkat agar kandungan antioksidan pada bubuk biji pepaya tersebut tetap terjaga dan tetap tinggi.
Telah dibuktikan dengan berbagai penelitian ilmiah yang ditelusuri dan didapatkan, mengenai tanaman pepaya, memang telah terakui bahwa papaya sangat bermanfaat, hampir semua bagiannya dapat dimanfaatkan. Terutama pada bagian biji pepaya yang sering dianggap sebagai limbah organic yang padahal bagian tersebut dapat berguna sekali untuk berbagai penyakit seperti contohnya untuk mencegah terjadinya obesitas. Oleh karena hal itu, inovasi produk olahan dari biji pepaya ini musti didukung, terutamanya oleh Pemerintah negeri ini. Upaya dukungannya dapat berupa pepfasilitasan secara gratis guna penelitian lebih lanjut serta dana juga diperlukan untuk pengembangan produk agar minuman alternatif pengurang kadar kafein pada minuman popular ini dapat berkembang. Minuman kopi dengan penambahan bubuk biji papaya ini merupakan minuman alternatif yang terbaik untuk mengurangi kadar kafein pada minuman kopi pasaran serta kaya akan kandungan lain yang bisa mencegah terjadinya berbagai penyakit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H