Mohon tunggu...
Humaniora

Bagaimana Indonesiaku?

21 Desember 2016   05:55 Diperbarui: 21 Desember 2016   07:31 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Indonesia bisa dibilang sebagai Negara yang sangat kaya terutama pada sumber daya alamnya. Namun kenapa masyarakat Indonesia masih miskin-miskin saja ? ini dikarenakan masyarakat maupun pemerintah belum bisa mengolah sumber daya alam di Indonesia sendiri  yang super kaya tersebut. Indonesia hanya mengandalkan tenaga luar untuk mengolah sumber daya tersebut. Bahkan pertambangan yang ada di papua sekarang telah dimiliki oleh PT Freeport. Kontrak Karya yang melibatkan pemerintah Indonesia dan Freeport ditenggarai sangat merugikan kepentingan Negara. Dikarenakan kecilnya royalty yang diterima oleh Indonesia. Untuk tembaga, royalty sebesar 1,5% dari harga jual (jika harga tembaga kurang dari US$ 0.9/pound) sampai 3.5% dari harga jual (jika harga US$ 1.1/pound). Sedangkan untuk emas dan perak ditetapkan sebesar 1% dari harga jual.

Sehingga mengakibatkan kekayaan alam di Indonesia telah dirampas oleh warga asing, dan mengakibatkan kita telah kehilangan kekayaan alam di negeri ini. Saya mengharapkan semoga tidak ada lagi asset-aset kekayaan alam di Indonesia yang dikuasai oleh bangsa Negara lain, sehingga bangsa ini bisa menikmati kekayaan dari bangsa kita sendiri.

Selain masalah kekayaan alam di Indonesia, masalah lain adalah pembangunan di daerah-daerah terpencil, baik  infrastruktur maupun pendidikannya. Masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang masih belum tersentuh oleh pembangunan . masalah ini dikarennakan Minimnya infrastruktur she ingga menyebabkan pembangunan ekonomi masyarakat di daerah tertinggal tidak jalan, apalagi kondisi SDM yang terlatih dan terdidik juga belum mampu menunjang percepatan pengentasan daerah itu dari kemiskinan.

Masalah pendidikan saat ini pun masih belum tuntas, dunia pendidikan masih menjadi komoditi mahal di Indonesia. Hanya pihak yang memiliki kemampuan finansial lebih yang mampu mengenyam pendidikan hingga kursi perguruan tinggi. Kesenjangan social di bangsa ini pun masih menjadi dasar dari permasalahn pendidikan. Hal  tersebut yang menyebabkan tingkat pendidikan di suatu wilayah berbeda atau tak sebanding, terutama didaerah-daerah kota. Padahal peran generasi muda dalam hal ini amat penting. Maju dan mundurnya suatu bangsa dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran generasi muda. 

Masa depan Bangsa Indonesia sangatlah ditentukan oleh para generasi muda Bangsa ini. Kaum Muda Indonesia adalah masa depan Bangsa ini. Karena itu, setiap pemuda Indonesia, baik yang masih berstatus pelajar, mahasiswa ataupun yang sudah menyelesaikan pendidikannya merupakan factor-faktor penting yang sangat diandalkan oleh Bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan juga mempertahankan kedaulatan Bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun