Mohon tunggu...
Intan Noviana
Intan Noviana Mohon Tunggu... wiraswasta -

ingin menjadi pribadi yang bermanfaat...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Indahnya Dunia Ini....

14 Juli 2012   02:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:58 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang yang hanya melihat ke dalam urusan dunia, hatinya akan cepat kotor dan hancur. Sebaliknya, kalau tunduk dalam melihat dunia dan menengadah pandangan dalam melihat keagungan serta kebesaran Alloh, maka akan menjadi orang yang memiliki hati bersih yang selamat.
Prof Hamka pernah berkata, "mengapa manusia bersikap bodoh? Tidakkah engkau menatap langit yang biru dengan awan yang berarak seputih kapas ? atau engkau turun ke lembah sehingga akan kau dapatkan air yang bening. Atau engkau bangun di malam hari, kau saksikan bintang-bintang bertaburan di langit biru dan rembulan yang tidak pernah bosan orang menatapnya. Atau engkau dengarkan suara jangkerik dan katak saling bersahutan. Sekiranya seseorang amat gemar memandang keindahan, niscaya hatinya akan terbebas dari perbuatan keji. Karena sesungguhnya keji itu buruk, sedangkan yang buruk itu tidak akan pernah bersatu dengan keindahan."
Berbahagialah orang yang senang melihat kebaikan orang lain. Tatkala dia mendapat seseorang tidak baik kelakuannya, ia segera sadar bahwa manusia itu bukanlah malaikat. Di sebalik segala kekurangan yang dimiliki pasti ada kebaikannya. Perhatikanlah kebaikannya itu sehingga akan tumbuh rasa kasih sayang di hatinya. Apabila mendengar seseorang selalu berbicara buruk dan menyakitkan, dia segera sadar. Siapa tahu sekarang dia berbicara buruk, namun esok lusa dia mungkin berbicara baik.
Jalaludin Rumi pernah berkata, "Orang yang begitu senang dan nikmat melihat dan menyebut-nyebut kebaikan orang lain bagaikan hidup di sebuah taman yang indah. Ke sini anggrek, ke sana melati. Dimana saja yang kelihatan hanyalah keindahan. Sebaliknya, orang yang gemar melihat aib dan kekurangan orang lain, fikirannya hanya diselimuti dengan aneka keburukan sementara hatinya hanya dikepung dengan prasangka-prasangka buruk. Kemana pun mata melihat, yang kelihatan adalah ular, kala jengking, duri dan sebagainya. Dimana saja ia berada senantiasa tidak akan pernah dapat menikmati indahnya hidup ini."
Sungguh berbahagialah orang yang pandai memelihara pandangannya karena dia akan senantiasa merasakan nikmatnya kebeningan hati. Alloh Azza Wa Jalla adalah Dzat Maha Pembolak-balik hati hambaNYA. Sama sekali tidak sulit dan masalah bagiNYA untuk menolong siapa pun yang merindukan hati yang bersih dan bening sekiranya ia berikhtiar sungguh-sungguh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun