Masyarakat sekarang ini mudah sekali mendapatkan informasi dari berbagai media. Media di era ini sangat berkembang dan menyebar begitu cepat. Entah itu media elektronik maupun media cetak. Tetapi media cetak saat ini kalah cepat dengan media elektronik. Media elektronik sekarang ini mudah di jangkau dan dapat di akses oleh semua kalangan, bahkan anak SD sekarang ini mudah sekali mengendalikan media elektronik.
Dilansir http://www.agbnielsen.net/whereweare/dynPage.asp?lang=local&country=indonesia&id=321
Dari berbagai sumber yang tersedia saat ini online maupun offline. Media elektronik lebih sering di gunakan untuk berkomunikasi biasanya yang online karena mudah dan cepat di akses dan tidak memperlukan banyak tempat. Seperti sekarang ini dengan mudah membaca koran online tanpa harus mencari penjual dan mengeluarkan banyak energi untuk pergi membeli koran. Hanya berlangganan saja koran online dapat di akses kapanpun dan dimanapun. Â Seperti Blogspot media sosial ini sarana untuk menulis lalu di share para pengguna Blogspot yang. Mereka juga bisa mengomentari apa saja yang di share pengguna Blogspot yang lain. Tetapi para pengguna Blogspot sering lupa jika mereka menggungah tulisan mereka, mereka tidak menyertakan sumber-sumber dari tulisan mereka. Ke akuratan tulisan belum sepenuh itu nyata.
Jadi kita para pengguna sosial media juga harus cermat memilah-milah informasi yang kita dapatkan. Dunia internet yang serba cepat dan bisa dapat merunah cara pandang orang agar lebih efisien.
Perkembangan pertama komunikasi dimulai tahun 1960-an, ketika peneliti erika mengembangkan protocol yang memungkinkan mengirim dan menerima melalui komputer. Dikutip dari hafner dan amp;lon tahun 1996
Begitu mudahnya informasi yang masyarakat dapatkan, masyrakat juga mudah untuk di kelabuhi. Menurut Kolumnis Walter Lippman mengatakan bahwa media memiliki kemampuan untuk menciptakan pencitraan-pencitraan ke hadapan publik.
Agenda setting menjelaskan begitu besarnya pengaruh media berkaitan dengan kemampuannya dalam memberitahukan kepada audiens mengenai isu-isu apa sajakah yang penting. Penciptakan kesadaran publik dan memilih isu-isu mana yang di anggap penting melalui sebuah tayangan berita. Teori memiliki dua asumsi dasar yaitu pers dan media tidak mencerminkan realitas yang sebenarnya, media menyiapkan beberapa isu dan membentuk realitas yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H