Dikutip dari www.sehatq.com Mental illness adalah gangguan kejiwaan adalah gangguan mental , perilaku dan emosional , yang menyulitkan anda bekerja , bersosialisasi , dan aktivitas lainnya. Sama seperti penyakit fisik yang berbeda-beda jenis dan tingkat keparahannya , gangguan kejiwaan memiliki beberapa jenis.Â
Ada beberapa macam gejala mental illness , berdasarkan jenis gangguan mental tersebut. Gejala yang menyerang terjadi bisa menyerang fisik maupun kondisi psikologis , serta berpengarubh pada emosi dan pikiran. Contoh-contonya antara lain :
- Perasaan sedih dan sulit merasa bahagia
- Kebingungan saat berpikir serta menurunnya kemampuan untuk berkonsentrasi
- Perasaan cemas yang berlebihan
- Sering merasa takut
- Perasaan bersalah yang terus-menerus
- Suasana hati yang sering berubah-ubah
- Cenderung menghindar dari teman dan aktivitas yang disukai
- Sering merasa lelah dan tidak berenergi, tapi sulit tertidur
- Terpisah dari kenyataan, delusional atau berhalusinasi
- Tidak mampu menanggulangi masalah atau stres
- Sulit memahami situasi dan orang di sekitar
- Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dan penyalahgunaan obat terlarang
- Perubahan signifikan pada pola makan
- Perubahan pada hasrat atau dorongan seksual
- Kemarahan yang berlebihan dan mengarah pada kekerasan
- Pikiran untuk mengakhiri hidup
Terkadang gejala mental illness juga muncul secara fisik, misalnya nyeri punggung, sakit perut, sekit kepala atau nyeri dan rasa sakit yang tidak dapat diketahui penyebabnya.Â
Penyebab dan resiko mental illness
Secara umum, gangguan mental disebabkan oleh faktor yang bervariasi, dari genetik atau faktor keturunan, maupun lingkungan. Berikut ini penjelasannya.
Faktor genetik:Penyakit mental bisa diwariskan dari garis keturunan. Gen tertentu bisa membawa risiko terjadinya penyakit mental.
Paparan saat dalam kandungan:Konsumsi alkohol, penyalahgunaan obat-obatan, paparan zat kimia berbahaya dan beracun pada ibu hamil, berisiko menyebabkan gangguan pada janin, termasuk risiko gangguan mental terhadap perkembangannya.
Senyawa kimia di otak:Neurotransmitter adalah zat kimia pada otak kita yang berfungsi membawa sinyal saraf ke seluruh bagian tubuh. Ketika jaringan saraf dan zat kimia ini terganggu, fungsi penerima saraf berubah, dan bisa mengarah memicu depresi maupun gangguan emosi lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H