Mohon tunggu...
Intan Rahayu Widyaning Tyas
Intan Rahayu Widyaning Tyas Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) Semarang

-

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tindak Tutur Direktif dalam Buku What's Wrong About Your Self Healing Karya Ardhi Mohamad: Kajian Pragmatik

20 Juni 2022   12:16 Diperbarui: 20 Juni 2022   12:41 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
What's Wrong About Your Self Healing (Dokpri)

Penulis:

Intan Rahayu Widyaning Tyas, Dr. Aida Azizah, S.Pd., M.Pd

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Islam Sultan Agung

Pragmatik adalah kajian ilmu yang mempelajari makna atau maksud tuturan (Arifiyani, Ratna, Trahutami : 2016). Dalam ilmu pragmatik ada beberapa topik yang dibahas, salah satunya yaitu tindak tutur. Tindak tutur sendiri dapat diartikan sebagai sesuatu yang dikatakan sambil bertindak sesuai dengan apa yang dikatakan dan adanya reaksi yang diharapkan dari kata-kata tersebut (Elmita, Ermanto, Ratna : 2013). Tindak tutur memiliki beberapa jenis, salah satunya yaitu tindak tutur direktif. Menurut Tara dan Azizah (2022) tindak tutur direktif adalah sebuah tuturan yang menyatakan perintah agar mitra tutur terpengaruh dan mengikuti apa yang dituturkannya. Dalam tindak tutur direktif ada beberapa kategori, yaitu memaksa, mengajak, meminta, menyuruh, meminta, menyarankan, mendesak, memohon, menyuruh.

Setelah mengetahui apa itu pragmatik dan apa itu tindak tutur direktif. Penulis di sini akan mencoba memaparkan apa saja jenis tindak tutur direktif yang ditemukan saat melakukan analisis tindak tutur direktif dalam buku What's Wrong About Your Self Healing karya Ardhi Mohamad.

Tabel 1. Jumlah Jenis Tindak Tutur Direktif dalam buku What's Wrong About Your Self Healing karya Ardhi Mohamad

No    Jenis Tindak Tutur Direktif    Jumlah

1.       Mengajak                                              7

2.       Menyarankan                                     4

3.       Memaksa                                              1

4.      Menyuruh                                             7

Tapi, sebelum itu, penulis akan menjelaskan sedikit tentang buku ini. Buku What's Wrong About Your Self Healing karya Ardhi Mohamad ini merupakan sebuah buku yang berisikan tentang self healing yang diselingi hadis dan firman Allah. Self healing merupakan sebuah usaha seseorang untuk menyembuhkan luka yang diterima. Dalam buku ini, Ardhi Mohamad si penulis, memberikan beberapa contoh dan saran yang bisa dilakukan seseorang agar bisa lebih memahami dan menerima kelebihan, kelemahan, dan kejadian yang dialami agar tidak memiliki pikiran-pikiran negatif yang dapat membahayakan kesehatan fisik maupun mental.

Berikut jenis-jenis tuturan direktif dalam buku What's Wrong About Your Self Healing karya Ardhi Mohamad:

1. Tindak Tutur Direktif Mengajak dalam Buku What's Wrong About Your Self Healing

a. "Dan, cukup, deh, menyalahkan faktor eksternal atas apa yang menimpa diri kita" (hal 18)

Tuturan di atas merupakan tindak tutur direktif mengajak, karena pada tuturan di atas sang penutur mencoba mengajak mitra tutur untuk tidak menyalahkan faktor eksternal terhadap apa yang telah terjadi.

b. "Jadi, mari kita coba pahami sedikit masalah parenting" (hal 26)

Tuturan di atas merupakan tindak tutur direktif mengajak, karena pada tuturan di atas sang penutur mencoba mengajak mitra tutur untuk lebih memahami apa saja masalah parenting.

c. "Dan, tujuan gue menjabarkan ini adalah biar kita sama-sama paham, apa, sih, yang salah? Juga, mulai aware dengan apa, sih, sebenarnya kebutuhan kita? Apa, sih, yang hilang dari masa kecil kita? Dari situ, kita bisa mulai berjalan ke arah menerima." (hal 35)

Tuturan di atas merupakan tindak tutur direktif mengajak, karena pada tuturan di atas sang penutur mencoba untuk mengajak sang mitra tutur agar lebih menyadari apa saja kebutuhannya dan bisa menerima keadaan.

Untuk data yang lain, terdapat pada buku What's Wrong About Your Self Healing halaman 43, 44, 47, 153.

2. Tindak Tutur Direktif Menyarankan dalam Buku What's Wrong About Your Self Healing

a. "Untuk membantu orang sekitar kita yang seperti ini, pertama, kita harus menghilangkan stigma negatif terhadap penyakit mental, dan kita mulai membantu mereka dengan saling bercerita atau minimal bersedia mendengar tanpa harus menghakimi" (hal 64)

Pada tuturan di atas menunjukkan tindak tutur direktif menyarankan, karena sang penutur menyarankan agar mitra tutur menghilangkan stigma negatif terhadap penyakit mental dan tidak menghakimi mereka.

b. "Cara mengatasinya, ya, mulai beradaptasi, mulai menyesuaikan diri dengan lingkugan itu, mencari kegiatan yang bisa menambah circle baru yang lebih cocok dengan interest kita" (hal 95)

Tuturan di atas menunjukkan tindak tutur direktif menyarankan, karena sang penutur menyarankan agar mitra tutur mau beradaptasi.

c. "Seharusnya, kita bisa jadikan pelajaran untuk nggak bergantung pada siapapun, nggak juga bergantung pada penilaian dan opini siapapun" (hal 120)

Pada tuturan di atas menunjukkan tindak tutur direktif menyarankan, karena sang penutur menyarankan agar sang mitra tutur tidak bergantung pada penilaian dan opini orang lain.

Untuk data yang lain, terdapat pada buku What's Wrong About Your Self Healing halaman 234.

3. Tindak Tutur Direktif Memaksa dalam Buku What's Wrong About Your Self Healing

a. "Kamu harus nurut karena Papa-Mama bilang begitu" (hal 30)

Tuturan di atas menunjukkan tindak tutur direktif memaksa, karena pada tuturan di atas memaksa sang penutur untuk mengikuti keinginan orang tuanya.

4. Tindak Tutur Direktif Menyuruh dalam Buku What's Wrong About Your Self Healing

a. "Belajar yang rajin, ya, biar nilainya bagus"

"Nggak boleh bandel, nggak boleh cengeng"

"Harus nurut apa kata orang tua" (hal 40)

Tuturan di atas menunjukkan tindak tutur direktif menyuruh, karena tuturan diatas menyuruh sang mitra tutur untuk belajar, tidak nakal, tidak cengeng, dan patuh terhadap orang tua.

b. "Dan, kita harus menerima, harus memahami semua ini, memahami bahwa masa kecil kita hanyalah sebagian dari hidup kita" (hal 43)

Tuturan di atas menunjukkan tindak tutur direktif menyuruh, karena sang penutur menyuruh sang mitra tutur untuk paham dan menerima kenangan masa kecil.

c. "Kita jangan membiasakan diri terpapar oleh hal-hal seperti di bawah ini: ... (hal 121)

Tuturan di atas menunjukkan tindak tutur direktif menyuruh, karena sang penutur mencoba menyuruh sang mitra tutur untuk tidak terbiasa dengan hal-hal yang disebutkan.

Untuk data yang lain, terdapat pada buku What's Wrong About Your Self Healing halaman 127, 189, 226, 232.

Demikianlah beberapa beberapa jenis tindak tuur direktif yang terdapat pada buku What's Wrong About Your Self Healing karya Ardi Mohamad. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawsan para pembaca.

Daftar Pustaka

Arifiany, N., Ratna, M. P., & Trahutami, S. I. (2016). Pemaknaan Tindak Tutur Direktif Dalam Komik "Yowamushi Pedal Chapter 87-93". Jurnal Japanese Literature.

Elmita, W., Ermanto, & Ratna, E. (2013). Tindak Tutur Direktif Guru Dalam Proses Belajar Mengajar Di Tk Nusa Indah Banuaran Padang. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia.

Purwaningrum, P. W., & Nurmalia, L. (2019). Praanggapan Pada Dialog Mengenai Kejujuran: Kajian Pragmatik Dalam Novel Asal Kau Bahagia Karya Bernard Batubara. Bahastra.

Tara, F., & Azizah, N. (2022). Tindak Tutur Direktif Dalam Ceramah Agama Islam Itu Indah (Kajian Pragmatik). Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesi.

Yuliarti, Rustono, & Nuryatin, A. (2015). Tindak Tutur Direktif Dalam Wacananovel Trilogi Karya Agustinus Wibowo. Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun