Kesimpulannya adalah, teknologi metaverse ini sangat diperlukan di dalam pendidikan untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Namun mengingat dampak negatifnya, maka seorang guru harus terus membimbing dan mengawasi siswanya agar terhindar dari dampak negatif tersebut. Selain itu, mengingat adanya keterbatasan interaksi jika dilakukan di rumah masing-masing, maka menurut pendapat saya, pembelajaran akan lebih baik jika dilakukannya secara luring (tatap muka) agar tujuan pendidikan demi menjadikan siswanya bermoral dan beretika bisa tercapai. Jadi penggunaan metaverse ini bisa dilakukan di sekolah dan digunakan sebagai media pembelajaran saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H