Mungkin inilah cara Allah memuliakan papa..karena semasa hidupnya senantiasa memuliakan ibundanya.
Kajut,
Aku memanggilnya kajut. Wanita cantik dan elok. Di guratan wajahnya, tampak lelah yang terukir. Di guratan senyumnya, tampak kasih yang tulus seorang Ibu, seorang nenek dan Madrasah yang hebat bagi anak dan cucunya.
Kajut,
Aku memanggilnya Kajut. Entah...aku lupa, kapan terakhir kali aku bertemu langsung dengan nya. Karena, aku bisa bertemu langsung dengan Kajut ketika papa mengajakku pulang ke Kelumpang.
Kajut...entah kapan aku bisa bertemu lagi dengan nya. Hanya bisa melihat goresan senyum di bibirnya, melalui foto dari Uwa, Bibi, Mamang dan saudara sepupuku yang tinggal di Sumatera.
Kajut..
Aku memanggilnya kajut. Teringat saat aku masih kecil, belaian lembut tangan nya, memanjakan ku di pangkuannya, dan menyuapi ku nasi dengan tempoyak dengan sabar..lalu memanggilku "cucungku, anak darwis"..
Â
Kajut...
Aku memanggilnya kajut, perempuan sederhana yang cantik dan lemah lembut. Ibu yang amat di sayangi dan cintai almarhum papa ku.