Mohon tunggu...
Intan Rimbe Raaina
Intan Rimbe Raaina Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Bimbingan Belajar dan pengajar privat untuk semua mata pelajaran, tingkat TK hingga SMA

Lulusan S1 Teknik Informatika, spesialisasi Teknik Animasi Grafis Komputer, hobbi desain animasi dan mengajar anak anak dri tahun 2000 hingga sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pengagum Rahasia

14 Juli 2022   10:02 Diperbarui: 14 Juli 2022   10:04 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Maa, berangkat,, Assalamu'alaikum" Ujarku buru buru, karena aku kesiangan.

Iya kesiangan.

Harusnya aku mulai mengajar jam 13.00 wib, ini sudah hampir pukul 14.00 wib. Hari ini banyak sekali kegiatan ku. Mulai dari pagi, mengajar seperti biasa, dan kesibukan ku di rumah. Hanya saja, tadi sempat ada tamu di rumah. Keluarga ku, dari Cipanas datang. Memberi berita bahwa adik sepupu ku di Bogor minggu depan akan bertunangan.

Aku bergegas mendekati motor abodemen ku. Sekilas ku lihat lelaki itu. Iya..rumah nya tepat di samping rumahku. Aku tak hiraukan dia. Sudah beberapa kali ini, setiap aku berangkat mengajar atau pulang mengajar, dia pasti melihatku.

"Wa'alaikumussalam..hati hati ra", jawab mama dari dalam, " Iya ma" Jawabku, lalu aku tutup pagar, dan naik ke motor. Lelaki itu masih menatap ku.. Ku hanya menganggukkan kepala padanya. Dia tersenyum..lalu aku segera pergi.

"Bismillah" Ucapku pelan.

Hari ini aku mengajar privat putra dan putri dari Bapak Kyai pemilik Pondok Pesantren Asshiddiqiyyah 10 Cianjur. Letaknya cukup jauh dari rumahku.

Akses ke sana hanya bisa antar jemput ojek, maka aku pakai abodemen ojek untuk mengantarku.

Tak lama kami sampai di pesantren. Haura dan Nahan sudah senang sekali melihat kedatangan ku. Seperti biasa, mereka selalu bercerita dan bersenda gurau denganku. Haura gadis kecil yang cantik dan pintar, amat sangat manja padaku. Nahan lelaki cilik yang cerdasnya bukan main. Penghafal Al Quran yang hebat..aku sangat beruntung bisa menemani mereka berdua dalam memberi ilmu.

Tak terasa 2 jam berlalu, saat nya aku pulang. Setelah memberi PR pada Haura dan Nahan, aku segera berpamitan. Sebelum sampai rumah, aku mampir sebentar ke apotik. Membeli obat sakit panas buat si bungsu ku annora. Iya, semalam badannya agak hangat.

Lalu aku sampai rumah, sebelum turun dari motor, ku lihat lelaki itu sengaja keluar dari rumahnya. Dia menatapku. Aku abaikan tatapannya. "Kenapa sih dia ini" Ujarku dalam hati. Aku segera buka pagar dan masukm

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun