Banyak cinta beterbangan di sekitar diri ini
Beterbangan bak kunang-kunang di malam hari
Bersinar menerangi gelapnya dunia mimpi
Mencoba untuk menangkap satu dari beribu cinta yang bertebaran ini
Menangkap satu cinta yang berada di genggaman diri
Tapi ada cinta yang tiba-tiba datang sendiri
Ternyata cinta ini tak perlu di tali dan di kurung di sangkar duniawi
Cinta ini tulus dari hati untuk yang terkasihi
Meski dunia kadang tak punya hati
Tapi cinta ini selalu tulus menemani
Memberikan setetes air bahagia yang berasal dari surga
Untuk menjaga raga yang di kasihinya.
Mungkin banyak dari orang yang apabila membaca puisi diatas akan mengartikan bahwa ini sebuah puisi cinta untuk seorang kekasih hati, tapi sebenarnya ini adalah sebuah rangkaian kata yang sengaja saya buat sedikit puitis untuk menggambarkan sebuah kelompok primer yaitu keluarga, dimanapuisi diatas mengatakan bahwa banyaknya cinta bertebaran disekitar diri yang dimaksud adalah banyaknya orang disekitar kita(masyarakat) yang menaruh simpati pada diri kita, tapi rasa simpati itu tak bisa menandingi rasa kasih sayang tulus yang sejak dulu sudah di dapatkan lewatsosok kunang-kunang cinta(keluarga). Dimana keluarga disini berperan sebagai kunci dalam pengembangan diri(self), juga berperan sebagai suatu pelindung terhadap ancaman kelompok yang lebih besar (masyarakat).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H