Desain biofilik dan rumah bergaya Bali memiliki keterkaitan yang menarik untuk ditinjau lebih jauh. Desain biofilik berasal dari aspek biofilia yaitu keinginan manusia untuk berhubungan dengan bentuk alam dalam kehidupan yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia secara mental dan fisik dengan penyatuan hubungan kembali manusia pada lingkungan alami. Mengapa Pendekatan desain biofilik dikaitkan dengan Rumah gaya Bali? Karena sama sama memiliki ikatan yang kuat dengan alam dan ikatan ini bersifat emosional, spiritual, dan intelektual.
Penasaran seperti apa? Kali ini kita akan membahas bagaimana penerapan desain gaya Bali disertai pendekatan desain biofilik pada hunian :
- Memberi banyak bukaan
Salah satu konsep yang menonjol pada Rumah Bali yang menerapkan desain biofilik adalah interior yang terbuka dan menyatu dengan alam. Hal tersebut dapat menciptakan rumah yang ramah lingkungan. Sistem ventilasi udara yang baik dengan menggunakan banyak bukaan dapat memaksimalkan sirkulasi udara serta penggunaan cahaya alami pada rumah. - Atap berbentuk limas
Selain dapat menonjolkan nuansa Bali atap berbentuk limas juga dapat memaksimalkan sirkulasi udara pada rumah yang dapat mengurangi penggunaan AC pada ruangan serta ruangan terasa lebih tinggi. Karena memberi variasi dalam perubahan sistem suhu, kelembaban dan gerakan angin di dalam ruangan kepada manusia karena salah satu prinsip dari desain biofilik adalah meniru lingkungan alami.
Photo: Courtesy of Architectural Digest Penggunaan unsur batu alam
Menggunakan material batu alam dapat menambah kesan eksotis serta efektif menyerap panas yang dapat menambah kesan sejuk dalam ruangan. Selain cocok diterapkan pada ruang keluarga dan ruang makan, penggunaan batu alam pada kamar mandi juga tidak kalah menarik. Hal ini dapat menunjukkan hubungan antara rumah dengan alam karena penggunaan material alam yang memiliki proses pengolahan yang minimal sehingga dapat mencerminkan ekologi dan geologi lokal dari alam pada dalam ruangan. ÂPhoto: Courtesy of housebeautifulÂ- Penggunaan material kayu, bambu dan rotan
Tampilan elemen alami pada penggunaan furniture yang bermaterial kayu dan rotan selain menambah kesan tradisional furniture juga dapat tahan lama. Furniture bermaterial kayu akan menghadirkan suasana alami yang menenangkan pada ruangan serta dapat memancarkan kesejukan sehingga membuat orang yang berada di dalam ruangan merasa nyaman. Dapat juga menambahkan ukiran pada kayu khas Bali sebagai penguat interior Bali pada ruangan.Photo: Courtesy of Architectural Digest Penambahan tanaman indoor sebagai dekorasi
Menciptakan interior yang berhubungan dengan alam baik secara langsung dan tidak langsung selain dengan pemberian gambar dan lukisan alam, dapat dilakukan dengan cara memberi pohon dan tanaman hijau lainnya yang diletakkan didalam ruangan. Tanaman jika terkena cahaya matahari dapat menambah keindahan dan keasrian ruangan ketika dilihat. Penambahan tanaman dalam ruang merupakan salah satu cara untuk membangun pengalaman bagi manusia yang dapat mengurangi stress, dan meningkatkan kesehatan fisik, kenyamanan serta meningkatkan produktivitas.
Â
Photo: Courtesy of design-anthology.comÂPenggunaan elemen air pada ruangan
Tak hanya dihadirkan pada outdoor tapi elemen air dapat diaplikasikan pada ruangan dengan penggunaan kolam dan air terjun pada dinding karena elemen air dapat memberikan pengaruh positif pada ruangan yang dapat membawa kedamaian dan kesejukan alam. Â
Photo: Courtesy of myfancyhouse.comArtikel Oleh : Made Intan Ari (Mahasiswa Jurusan Desain Interior, Universitas Kristen Petra)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI