KKN BTV III UNEJ: DIGITAL MARKETING SEBAGAI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN POTENSI PENJUALAN SAMBAL PECEL MBAH'E DI DESA BANDARALIM
Melalui KKN Back To Village III UNEJ ini, saya selaku penulis sekaligus pelaksana melangsungkan pelaksanaan program kerja yang telah tersusun bersama sasaran yakni ibu Susi Herawati, salah satu penjual dan pemilik home industry (industri rumahan) sambal pecel Mbah'e di Desa Bandaralim.
Kegiatan demi kegiatan kami lalui dengan penuh semangat agar tujuan pemberdayaan yang kami inginkan dapat tercapai dan memberikan hasil yang maximal. Mengingat bahwa akibat adanya pandemi Covid-19 yang tak kunjung berlalu ini memberikan kerugian kepada semua kalangan masyarakat. Terlebih lagi, akibat pandemi ini UMKM yang berada di desa Bandaralim sulit sekali berkembang.
Hal ini disebabkan karena pada masa pandemi daya beli masyarakat relatif menurun, pelaku UMKM juga kesulitan berkembang akibat kurangnya modal.
Selain itu, para pembeli juga kesulitan membeli barang akibat pelaku UMKM yang belum beralih ke dunia digitalisasi. Maka dari itu, program kerja pembuatan akun social media berupa instagram untuk penjualan sambal pecel secara online diharap dapat membantu berkembangnya penjualan sambal pecel tersebut.
Sebelum melangsungkan pembuatan akun social media, kami terlebih dahulu memastikan kelayakan daya jual produk agar pantas untuk memasuki ranah penjualan online melalui instagram.
Program kerja yang dilakukan untuk menyongsong terciptanya hal tersebut, pertama adalah dengan melakukan pendampingan memilih bahan baku pembuatan sambal pecel.
Selain itu, dalam kegiatan tersebut saya juga memastikan bahwa bahan baku yang dipakai dalam pembuatan sambal pecel haruslah aman dan halal untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
Selanjutnya masuk pada pendampingan proses pembuatan sambal pecel, proses tersebut dimulai dengan menggoreng bahan baku (kacang tanah, bawang putih, kencur, cabai, daun jeruk) setelah itu semua bahan baku dicampur menjadi satu dan kemudian dihaluskan dengan menggunakan mesin giling milik sasaran, setelah itu dilanjutkan dengan proses perebusan bahan yang sudah digiling dan diakhiri dengan kegiatan pengemasan.