Bagi semua mahasiswa, istilah KKN atau kuliah kerja nyata tidaklah asing didengar, terlebih bagi mahasiswa semester enam seperti kami. Berangkat dari informasi yang masih simpang-siur mengenai adanya KKN regular model blok di semester antara, ternyata berita tersebut menjadi sebuah awal dari semua kisah kami. Sedikit informasi, KKN regular model blok merupakan kegiatan kuliah kerja nyata sebagai bentuk dari pengabdian mahasiswa kepada masyarakat yang dilakukan di suatu desa sebagai lokasi KKN selama 45 hari penuh.
Setelah melalui serangkaian pendaftaran dan sekelumit problem, seperti banyaknya peserta KKN yang mengundurkan diri dan berakibat pada kurangnya jumlah personel kelompok; juga pemindahan anggota kelompok kami (Desa Purworejo) ke salah satu desa yang berada di Kota Kediri. Akhirnya pada hari senin 13 Juni, kelompok kami dengan jumlah anggota sepuluh orang, benar-benar akan mengabdi pada masyarakat Desa Purworejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten. Malang.
Sehari sebelum jadwal resmi pemberangkatan mahasiswa KKN, survei lapangan telah dilakukan oleh sebagian dari kami, seperti mencari dan memastikan tempat inap untuk 45 hari kedepan. Rumah dengan tubuh berwarna hijau dan berpagar bambu, serta memiliki halaman yang tidak terlalu lebar, menjadi tujuan akhir kami untuk menjatuhkan pilihan sebagai rumah inap selama kami melakukan pengabdian masyarakat di Desa Purworejo.
Sekira pukul 10.00 WIB hari senin, kelompok kami berangkat dari rumah/ kos masing-masing. Â Tentu dengan jarak dan waktu tempuh yang berbeda-beda, mengingat sebagian dari kami bukan penduduk asli Malang. Walaupun memakan waktu yang cukup lama, satu-persatu anggota kelompok kami datang ke lokasi KKN, hingga akhirnya genap bersepuluh. Kondisi rumah pada mulanya sangatlah kotor, mengingat rumah yang kami tempati tidak pernah ditinggali sang pemilik. Kami pun mulai melakukan aktivitas bersih-bersih rumah, seperti mengepel dan menyapu lantai. Lucunya, salah satu teman kami yang datang lebih awal, tanpa basa-basi apapun dengan semangatnya, ia langsung mengepel lantai dengan menggunakan deterjen, alih-alih menggunakan pembersih lantai. Alhasil bukannya bersih, justru licin akan kami rasakan setiap kali menginjakkan kaki. Tapi akhirnya, masalah itu pun dapat teratasi dengan kebaikan dan kerja sama yang ditularkan dari masing-masing anggota kelompok.
Masuk waktu ashar, kami berkumpul singkat di ruang tengah, berbincang ria, sambil menentukan jadwal piket masak dan membersihkan rumah. Tak terasa kumandang adzan maghrib terdengar di telinga kami, sholat pun kami dirikan dengan penuh khidmat. Kami memutuskan rehat sejenak dan kembali beraktivitas setelah isya', yakni membahas kembali dan melakukan finalisasi program kerja yang akan disampaikan secara resmi kepada pihak Desa Purworejo pada hari selasa. Pengalaman pemberangkatan KKN kami, ditutup setelah penat di badan kami sudah tak terelakkan. Kami ingin esok pagi bangun dengan penuh semangat, seperti kalimat yang pernah diceletukkan oleh salah satu anggota kami, "Yok semangat, kita pasti bisa, jika kebersamaan dan kerjasama selalu bersama kita".
Terakhir, walaupun dalam waktu yang cukup singkat, kami akan sungguh-sungguh mengabdi kepada masyarakat Desa Purworejo. Sebuah desa yang kaya dengan hasil pertanian, sebuah desa yang kaya dengan keramah-tamahan.
Reporter: Intan Anugrah BathariÂ
Atas Nama Seluruh  Mahasiswa KKN Regular UM 2o22,
Desa Purworejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang.
