Anak Berjiwa Malaikat dan Pranayama (Yoga)

Hanhan yang masih sangat muda dapat menolong seorang anak yang sedang mengidap sakit kanker mata dengan uang yang dia dapatkan dari menjalankan hobinya dengan menantantang teman-temannya untuk ikut membantu dengan cara berdonasi dan setelah itu teman-teman yang berdonasi dapat memintanya melakukan sesuatu seperti berlari, bersepeda, berenang, dan lain sebagainya. 

Sikapnya yang sepeti ini tentu tidak lepas dari bimbingan orang tua terutama ayahnya yang mengajarkannya untuk memiliki jiwa sosial yang tinggi untuk dapat memiliki rasa peduli, simpati, empati terhadap orang-orang yang lemah dan mengalami kesusahan. Ia membantu orang-orang dengan menyebar di media sosial dengan tantangan-tantangan yang di berikan kepadanya untuk mendapatkan uang, menurut keterangan dari ayahnya Hanhan memiliki jiwa sosial dari sejak ia masih kecil karena sering di ajak untuk megikuti kegiatan sosial seperti memungut sampah, ke lokasi bencana alam yang khususnya berada di daerah tempat tinggalnya seperti tanah longsor, gempa, banjir, kebakaran dan lain sebagainya.

Ayah Hanhan mengajarkannya nilai sosial untuk dapat mengasah empati dan kepedulian dari semenjak Hanhan masih kecil. Hanhan menyebutkan ia melakukan tantangan sendirian namun terkadang ia juga di temani oleh teman-temannya, dana yang telah dikumpulkan olehnya di berikan 100% kepada anak yang dia bantu (anak yang menderita penyakit kanker). Setelah membantu anak yang mengalami atau menderita penyakit kanker Hanhan akan membantu orang lagi dengan cara menggalang dana dengan cara tantangan untuk mendaki gunung gede rangu, selain itu Hanhan juga menggalang dana untuk membantu kaum duafa dan orang-orang yang membutuhkan bantuan atau mengalami kesusahan.

Luis adalah anak berusia 9 tahun yang tiba-tiba memiliki niat untuk mengumpulkan dana melalui kitanisa.com, yang yang dikumpulkan Luis akan diberikan kepada oma dan juga opa yang berada di Bantar Geban yang sekarang menjadi pemulung disana dikarenakan banyaknya timbunan sampah disana. Luis juga mengajak kita semua untuk ikut bersama-sama membantu membahagiakan orang tua yang berada disana dengan ikut menyisihkan sedikit uang untuk didonasikan kepada mereka yang membutuhkan bantuan dari kita semua. 

Penggalangan dana ini dilakukan dengan tujuan untuk memantu para orang tua yang belum pernah berjalan-jalan untuk mendapatkan setidaknya sekali seumur hidupnya untuk merasakan jalan-jalan ke tempat yang telah dijanjikan oleh Luis ini. Anak ketiga yang tidak jauh menarik dari 2 anak sebelumnya anak bernama Ariel ini yang masih berusia 12 tahun yang menjadi relawan untuk menggalang dana untuk orang-orang yang membutuhkan meskipun ia berasal dari keluarga yang sederhana namun ia tetap memiliki jiwa sosial yang tinggi untuk membantu orang lain. Dalam hal ini uang yang dikumpulkan untuk membangun musolah, nasi bungkus, dan membantu kaum duafa, 

Pelajaran yang kita dapatkan dari Hanhan si anak berusia 11 tahun, Luis anak berusia 9 tahun dan juga Ariel berusia 12 tahun, yang memiliki jiwa sosial yang tinggi dengan membantu sesame orang yang mengalami kesusahan dan membutuhkan bantuan adalah kita sebagai sesama makhluk hidup yang tidak bisa hidup sendiri atau masih membutuhkan orang lain untuk hidup berdampingan (makhluk sosial) tidak akan pernah luput dari yang namanya kesulitan atau akan selalu membutuhkan orang lain untuk membantu kita, nah disini kita diajarkan untuk tidak memandang rendah kepada orang lain melainkan kita harus menolong seseorang siapapun itu saat mereka membutuhkan bantuan kita tanpa memiliki rasa pambrih. 

Yang dapat kita tiru dari Hanhan adalah memiliki jiwa sosial yang tinggi, memiliki rasa peduli, empati dan juga simpati terhadap lingkungan sekitarnya, ia membantu orang yang sedang sakit, orang yang kekurangan makanan dan juga kerap kali ikut membantu ayahnya di bidang sosial seperti membantu orang-orang yang berada pada lokasi bencana agar tetep bisa sehat dengan menyalurkan bantuan baik berupa uang, makanan, maupun pakaian, karna sesungguhnya membantu orang lain tidak selalu tentang uang namun bisa saja hal lainnya seperti tenaga dan juga waktu, makanan maupun pakaian. Disini juga kita diingatkan untuk tetep saling hormat menghormati sesama makhluk hidup, saling tolong menolong, melakukan gotong royong, membantu orang yang sedang mengalami kesulitan.

Ide-ide yang dapat saya berikan setelah mendengar kisah ketiga anak kecil yang masih belia ini di lingkungan sekitar saya adalah :

• Meningkatkan rasa peduli terhadap sesama.
• Tidak memandang rendah orang lain yang memiliki kekurangan baik itu secara finansial, fisik maupun keterbelakangan mental.
• Meningkatkan jiwa sosial yang lebih tinggi terhadap lingkungan sekitar.
• Memupuk rasa peduli, empati dan simpati terhadap orang lain yang mengalami kesulitan dan membutuhkan bantuan.
• Memupuk rasa persaudaraan agar tidak adanya rasa tenggang rasa saat membantu orang lain.

 2.     Di video kedua yang telah saya tonton dan cermati dapat kita simpulkan terkait dengan sikap pranayama (sikap yang sering                      digunakan untuk bersemedi atau bertapa maupun melakukan yoga). Pranayama adalah teknik mengontrol pernafasan yang                       sudah dilakukan sejak zaman dahulu kala, di dalam pranayama diajarkan untuk mengontrol waktu, durasi dan frekuensi dari                   setiap tarikan nafas. Didalam video itu kita di ajak untuk ikut melaksanakan yoga dimana yang pertama kita di ajak untuk belajar            mengatur pernafasan, memusatkan pikirin agar pikiran menjadi tenang dan terarah berikut beberapa langkah yang dilakukan :             1. The Yogic Breath (latihan pernafasan)

             Manfaatnya adalah :

            - Mempromosikan ekspansi penuh pada paru-paru untuk pernafasan lengkap.