¹Intan Ayu Safitri, ²Muhammad Nofan Zulfahmi
Pendidikan modern menekankan pentingnya keterampilan berpikir pada tingkat atas seperti berpikir secara kritis dan berfikkir konstruktif. Salah satu pendekatan yang dinilai efektif dalam membangun keterampilan tersebut yaitu metode pembelajaran  dengan berbasis proyek. Metode ini membuat siswa belajar dengan cara menyelesaikan proyek yang membutuhkan penelitian, kolaborasi, dan solusi inovatif terhadap masalah nyata. Penggunaan Pembelajaran Berbasis Proyek menjadikan munculnya pemikiran yang konstruktif, dimana siswa dituntut untuk berfikir konstruktif seperti teori konstruktivisme.
Teori konstruktivisme adalah teori dalam sebuah pembelajaran yang menekankan peran aktif siswa dalam menciptakan pengetahuan. Teori ini berpendapat bahwa belajar bukan hanya mendapatkan pengetahuan, namun juga tentang bagaimana berkontribusi aktif untuk menciptakan pengetahuan siswa. Menurut teori ini, sebuah pengetahuan bukan hanya diteruskan oleh guru kepada siswa secara bebas namun sebuah pengetahuan harus berasal siswa sendiri. Sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman serta dapat pengetahuan secara nyata (Hayati, 2024:73).
UU RI No 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 Â tentang sistem pendidikan nasional, menjelaskan terkait pengembangan siswa dalam berbagai pengalaman, pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Ini juga memberi siswa kesempatan untuk merencanakan tugas dan mendapatkan instruksi tentang cara menyelesaikan sebuah permasalahan. Siswa juga dapat menyelesaikan sebuah permasalahan dengn berfikir secara konstruktif. Berfikir secara konstruktif dapat dimunculkan dari pembelajaran berbasis proyek untuk membangun motivasi pada diri siswa dan sebagai pengembangan keterampilan siswa (Retnasari, 2023).
Metode pembelajaran berbasis proyek sangat efektif diterapkan dalam suatu pembelajaran. Pembelajaran berbasis proyek juga dapat  menjadikan siswa untuk berfikir secara konstruktif. Kemampuan berpikir konstruktif sangat diperlukan oleh siswa dalam membangun ide atau gagasan untuk memecahkan berbagai permasalahan. Pemikiran konstruktif menjadi dasar penting dalam memahami dan menghadapi permasalahan, terutama pada kehidupan bermasyarakat ataupun dalam konteks lingkungan belajar. Tujuan pendekatan ini yaitu memberikan pengalaman pembelajaran secara nyata, dengan begitu siswa mudah menyerap materi dan membangun keterampilan berpikir konstruktif (Amelia, 2021).
Selain itu, pembelajaran berbasis proyek dapat dilakukan secara kolaboratif, di mana siswa bekerja secara kelompok, membangun sebuah gagasan, dan berdiskusi untuk menyelesaikan permasalahan secara bersama. Pembelajaran kolaboratif bukan hanya menghasilkan teknik menyelesaikan permasalahan, namun dapat menghasilkan peta masalah dan solusi baru. Melalui kolaborasi ini, siswa belajar pentingnya komunikasi, dan tanggung jawab bersama. Kemampuan untuk bekerja sama dan berpikir secara konstruktif penting dalam dunia pendidikan di mana komunikasi, dan tanggung jawab bersama kunci munculnya pemikiran konstruktif (Amiruddin, 2019).
Unsur kolaboratif dalam pembelajaran berbasis proyek juga mengajarkan siswa untuk mendengarkan perspektif yang berbeda, mengintegrasikan ide, dan bekerja secara sinergis. Kolaborasi semacam ini tidak hanya menuntut siswa untuk membangun solusi bersama, tetapi juga memacu siswa untuk berpikir kritis dan konstruktif. Ketika dihadapkan pada tantangan nyata, siswa dituntut untuk mencari informasi, merancang strategi penyelesaian proyek, serta bertanggung jawab atas hasil yang siswa capai. Pembelajaran berbasis proyek ini juga memberikan siswa untuk belajar mengatasi kegagalan, mengevaluasi strategi, dan memperbaiki langkah-langkah siswa secara mandiri.
Kesimpulannya, pembelajaran berbasis proyek sangat efektif diterapkan dalam suatu pembelajaran, di mana siswa bekerja secara kelompok, membangun sebuah gagasan, dan berdiskusi untuk menyelesaikan permasalahan secara bersama. Proses ini juga melatih siswa untuk menerima masukan dari teman maupun guru untuk terus memperbaiki solusi yang siswa kembangkan. Kolaborasi semacam ini tidak hanya menuntut siswa untuk membangun solusi bersama, namun juga membuat siswa menjadi mandiri dalam proses belajarnya.
Daftar Pustaka:Â
Amelia, N. (2021). Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Dan Penerapannya Pada Anak Usia Dini Di Tkit Al-Farabi. Buhuts Al-Athfal: Jurnal Pendidikan Dan Anak Usia Dini, 1(2), 181--199.
Amiruddin. (2019). Pembelajaran Kooperatif Dan Kolaboratif. Journal Of Educational Science (Jes), 5(1), 24--32.