Setiap tgl 13 Desember kita memperingati hari Nusantara yang merupakan momentum pengingat bahwa negara ini adalah negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Indonesia terdiri dari darat dan laut yang merupakan satu kesatuan.
Sebelumnya banyak negara yang merupakan kepulauan tetapi yang diakui sebagai wilayah negara tersebut adalah hanya daratnya saja, sedangkan laut yang diakui adalah 3 mil dari pesisir pantai satu pulau. Itu adalah buah perjuangan Perdana Menteri Indonesia waktu itu, Djuanda  Kartaidjaja yang menyatakan kepada dunia bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI.
Pernyataan dan perjuangan PM Djuanda membuahkan hasil karena Nations Conventions on the Law of the Sea (UNCLOS) mengakui konsep negara kepulauan. Seperti diketahui selama ini sebagian besar negara di dunia seringkali memakai konsep negara kontinen (negara darat) dimana kegiatan dan kekayaan negara banyak berpusat pada darat.
Pemahaman negara kepulauan ini memang penting untuk dipahami, tidak saja oleh bangsa --bangsa di dunia tapi juga oleh masyarakat Indonesia seluruhnya. Karena ini membuktikan bahwa bangsa kita adalah bangsa yang besar dimana kita punya kekayaan alam dan geografi yang begitu sempurna, sehingga sebagai yang tentunya ingin agar anak cucu kita bahagia, kita harus memelihara kelangsungan negara ini selama mungkin.
Wawasan nusantara dan kebangsaan kita harus diperkuat terutama karena kebinekaan yang kita miliki. Seharusnya kebinekaan yang merupakan bagian dari wawasan nusantara ini adalah benteng kuat yang dapat melindungi negara dari berbagai ancaman, baik fisik maupun non fisik.
Mungkin ancaman fisik relative tidak ada lagi saat ini karena konflik fisik sekarang nyaris tidak ada. Yang ada adalah ancaman non fisik yang mengintip keseharian kita. Ancaman non fisik ini bisa melalui ideologi, sikap terhadap bangsa dan pengaruh dari luar yang masuk ke kita melalui teknologi.
Dari semuanya itu ancaman melalui ideology radikallah yang paling membahayakan karena selalu dihubungkan dengan agama tertentu. Dilakukan dengan cukup massif dengan cara emnggunggah ego agama tertentu terhadap agama lainnya Padahal seperti kita tahu bahwa negara kita ini dibangun atas dasar keberagaman.
Inilah pentingnya pemahaman masyarakat terhadap wawasan nusantara, yaitu bagaimana melihat diri kita sendiri sebagai bangsa yang terdiri dari bermacam-macam agama dan suku bangsa. Jika wawasan nusantara sudah baik, maka ideology bangsa kitapun kuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H