Siapa sih yang gak tahu Spongebob Squarepants? animasi yang banyak disensor adegannya khususnya pada Sandy si tupai ini populer banget di Indonesia. Dari anak tk, sd sampai bapak-bapak pun masih nonton. Kartun yang menceritakan kehidupan dibawah laut ini ternyata menyimpan banyak makna dan kritik terhadap kehidupan yang sebenarnya ada di darat.Â
Kebetulan nih, beberapa hari lalu saya ngobrol ngalor ngidul dengan teman saya yang seorang anime lovers. Kami ketawa ketiwi sampai akhirnya suasana berubah serius pas dia tanya, "Gimana caranya biar keliatan normal? Capek banget dibilangin aneh sama orang-orang karena aku suka anime"Â
Pertanyaan teman saya ini mengingatkan saya akan episode Spongebob Squarepants Season 6: Not Normal. Episode ini menceritakan Spongebob yang dianggap gak normal karena gayanya gak sama kek orang kebanyakan. Yang kaya kita tau, Spongebob ini memiliki karakter yang ceria, selalu tertawa dan excited banget kalau mau bekerja (walaupun hari senin). Perilaku Spongebob yang kaya gini kemudian membuat muak Squidward. Squidward yang muak kemudian mulai mendoktrin Spongebob kalau dia itu gak normal.
Nah! Doktrin Squidward ini mulai merasuk kedalam jiwa Spongebob yang menyebabkan Spongebob berpikir "oh iyaya, gak normal ya gue". Spongebob yang mulai gelisah ini akhirnya melihat-lihat kehidupan sekitarnya yang dianggap normal, sampai akhirnya Spongebob menemukan kaset tata cara menjadi normal. Spongebob yang tertarik menjadi normal akhirnya mengikuti panduan tersebut.
Spongebob kemudian mengubah semua hal, mulai dari sikapnya, rumah nanasnya jadi berbentuk kotak, masak menggunakan komputer sampai bentuk badannya yang kotak berubah jadi agak melengkung dikit. Tapi, Spongebob yang awalnya antusias banget sama 'kenormalan' lama kelamaan mulai bosan dengan rutinitas dirinya yang monoton. Bahkan nih, Spongebob yang 'normal' ini malah dianggap aneh oleh Tuan Krabs dan Patrick, sahabatnya.Â
Spongebob akhirnya menyadari bahwa menjadi "normal" malah membuatnya terkekang dan tidak bebas berekspresi. Dengan dibantu Patrick, Ia mulai mengubah kebiasaan dan sikapnya seperti dulu. Mulai dari berburu ubur-ubur, menjilati pasir, sampai makan dengan cara yang gak biasa. Dan, taraaaa! Alhasil  Spongebob berubah sama seperti sebelumnya.
Dari episode Spongebob ini kita bisa belajar bahwa sebenarnya normal-abnormal hanyalah sebuah pandangan umum yang muncul dari kebiasaan-kebiasaan di dalam masyarakat yang dominan, kebiasaan ini akhirnya membentuk sebuah standar. Seperti kata Oxford English Dictionary yang mendefinisikan "normal" sebagai "sesuai dengan standar". Definisi lain mengartikan "normal" adalah seseorang yang sesuai dengan perilaku dominan dalam masyarakat. Sedangkan menurut sosiolog  Perancis, Emile Durkheim normal adalah  perilaku yang paling umum dalam masyarakat dianggap normal. Orang yang tidak sejalan, melanggar norma sosial dan akan mengundang hukuman dari orang lain dalam masyarakat.
Tapi ya seharusnya standar ini juga gak bisa menjadi tolak ukur dari "kenormalan" itu sendiri. Selain subjektif, masyarakat kita adalah masyarakat heterogen yang mempunya pandangan-pandangan berbeda dalam banyak hal. Sehingga gak ada acuan jelas untuk menentukan sesuatu normal apa nggak.Â
Sederhananya, normal menurut orang lain belum tentu normal menurut kita, begitu juga sebaliknya. Seorang wibu akan dianggap aneh kalau ngumpul bareng orang-orang yang gak suka Jejepangan. Seorang kpopers akan dicap abnormal kalau beli photocard yang lebih mahal dari uang jajan sebulan orang lainnya. Intinya kita akan selalu dicap aneh kalau cara hidupnya berbeda dengan orang sekitar.Â
Percaya deh, di dunia ini gak ada orang yang benar-benar normal!Â
Setiap orang itu unik dan memiliki karakternya masing-masing. Gak bisa suatu standar masyarakat umum kita jadikan standar untuk diri sendiri biar kelihatan normal. Semua orang dapat berekspresi sesuai keinginannya sendiri. Mau nonton anime kek, mau ngefangirl kek, mau joget tiktok kek, gak apa-apa! Lakukan yang kita mau asal TIDAK MERUGIKAN diri sendiri dan orang lain.